Pengunjung Menyemut di Lokawisata Baturraden, Bagaimana Penerapan Prokes?

Di Lokawisata Baturraden, Jumat, rombongan wisatawan lokal tampak mengantre pemeriksaan suhu tubuh yang dilakukan oleh petugas sebelum memasuki area penjualan tiket

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2021, 08:00 WIB
Lokawisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat berwisata ke Lokawisata Baturraden guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya penularan COVID-19.

Dari pantauan di Lokawisata Baturraden, Jumat, rombongan wisatawan lokal tampak mengantre pemeriksaan suhu tubuh yang dilakukan oleh petugas sebelum memasuki area penjualan tiket objek wisata milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas itu.

Demikian pula ketika memasuki pintu gerbang Lokawisata Baturraden, wisatawan lokal itu tetap menjaga jarak ketika petugas memeriksa tiket tanda masuk.

Bahkan ketika menikmati panorama alam di Lokawisata Baturraden, mereka tetap menggunakan masker meskipun sesekali maskernya dibuka sekadar untuk berswafoto.

Salah seorang wisatawan asal Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Yanto mengaku tetap berusaha menerapkan prokes meskipun kadang maskernya dibuka untuk sekadar berswafoto.

"Tapi sebelumnya, saya pastikan tidak ada orang lain di sekitar saya. Kalau sekiranya enggak ada orang lain, saya baru buka masker untuk berfoto, setelah itu dipakai lagi," katanya, dikutip Antara.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pencegahan Klaster Wisata

Ilustrasi – Pagi menakjubkan di Taman Lokawisata Baturraden, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Wisatawan lainnya, Toto mengaku senang karena Pemkab Banyumas tidak menutup objek wisata, sehingga warga yang tidak mudik masih bisa menghilangkan kejenuhan saat libur Lebaran.

"Bayangkan saja kalau seluruh objek wisata ditutup, para perantau yang tidak bisa mudik seperti saya mau ngapain selama di perantauan. Kerjaan libur, di rumah terus ya bosan, sehingga saya bersama keluarga memutuskan untuk berwisata saja," kata perantau asal Surabaya itu.

Awalnya dia mengaku khawatir terjadi klaster penyebaran COVID-19 ketika hendak memutuskan untuk berwisata di Lokawisata Baturraden.

Akan tetapi setelah melihat kondisi di lapangan, dia optimistis Pemkab Banyumas mampu mengantisipasi terjadinya klaster Baturraden dengan penerapan prokes ketat.

"Persiapan Pemkab Banyumas untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Lokawisata Baturraden memang luar biasa. Namun kita tentunya tetap harus waspada, jangan sampai lengah, tetap melaksanakan prokes selama berwisata," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya