Menko Luhut: Pembangunan Bali Jangan Berhenti Meski Masih Pandemi

Menko Luhut meminta lahan bekas aliran lahar Gunung Agung di Muara Tukad Unda, Klungkung Bali dimanfaatkan sebagai pusat pelayanan keagamaan umat Hindu.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2021, 20:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Bali tetap dibangun meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir. Bali merupakan sebuah destinasi wisata yang memiliki daya tarik bagi turis mancanegara.

"Meskipun kita sedang ada dalam masa pandemi, tetapi pembangunan harus tetap berjalan," kata Luhut Binsar dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bali Senin (10/5/2021).

Dalam rapat tersebut membahas pembangunan pusat kebudayaan dan perlindungan Kawasan Suci Besakih. Luhut meminta lahan bekas aliran lahar Gunung Agung di Muara Tukad Unda, Klungkung dimanfaatkan sebagai pusat pelayanan keagamaan umat Hindu.

"Kita perlu mendayagunakan lahan bekas aliran lahar Gunung Agung yang terbengkalai, berlokasi di Muara Tukad Unda Kabupaten Klungkung, serta pelindungan Kawasan Suci Besakih sebagai pusat pelayanan keagamaan dan spiritual utama umat Hindu," kata dia.

Berdasarkan studi kawasan di Bali telah dibagi berdasarkan tema. Antara lain, Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan) yang akan menjadi kawasan perkotaan. Ceginangan atau Celuknginang (Celukan Bawang-Gilimanuk-Negara-Pengambengan) akan difungsikan untuk industri, logam dan perikanan. Sikubatula (Singaraja-Kubutambahan-Batur-Tulamben-Amed sebagai wisata bahari dan geopark.

Ulikalung (Ubud-Bangli-Karangasem-Klungkung) akan menjadi wisata budaya. Lalu Santipagamani (Sanda-Baturiti-Pancasari-Plaga-Kintamani) sebagai lokasi agroindustri dan agrowisata. Nusa Penida dan sekitarnya (Nusa Penida-Nusa Ceningan-Nusa Lembongan) untuk wisata bahari, budidaya perairan, dan peternakan.

Pembangunan jalan pintas ruas Mengwitani-Singaraji, Jalan Ruas Kusamba-Padang Bai-Amlapura, dan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi juga dibahas dalam hal ini. Lalu pengembangan Pelabuhan Sangsit Buleleng, Pelabuhan Amed Karangasem, Pelabuhan Penyeberangan dan Pelabuhan Marina di Gunaksa, lanjutan pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan (Mentigi), dan revitalisasi Pelabuhan Gilimanuk Bali juga dibahas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bendungan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Panjaitan. (Foto:Dok.DPD RI)

Selain itu juga ada pembahasan pembangunan bendungan atau waduk, sistem pengolahan air minum (SPAM), dan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL). Beberapa pengembangan fasilitas SPAM yang dibahas adalah SPAM dari Bendungan Sidan dan Tamblang, pembangunan Spam Regional Burana-Titab, lanjutan pembangunan beberapa bendungan atau waduk, dan pembangunan PSEL Sarbagita.

"Jumat lalu Presiden Joko Widodo telah meresmikan PSEL di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo yang menjadi pilot project nasional. PSEL Sarbagita bisa meniru sistem yang ada di sana," kata dia.

Luhut meminta seluruh pembangunan infrastruktur yang dilakukan menggunakan produk dalam negeri. Salah satunya menggunakan aspal Buton untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Aspal Buton saya rasa bagus kualitasnya untuk dimanfaatkan dalam berbagai proyek pembangunan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya