Survei: Mayoritas Masyarakat Menganggap Ekonomi Nasional Saat Ini Buruk

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan mayoritas masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional saat ini buruk.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 15:41 WIB
Suasana pemukiman padat penduduk di kawasan Danau Sunter Barat, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta diprediksi memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan mayoritas masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional saat ini buruk. Dengan jumlah presentase mencapai 42,2 persen.

"Ini bukan angka yang kecil. Jadi kondisi ekonomi secara nasional masih di persepsi negatif," ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, dalam rilis survei bertajuk Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran, Selasa (4/5/2021).

Sementara itu, hanya 14,5 persen masyarakat lainnya menilai ekonomi nasional saat ini dalam kondisi baik. Lalu, 33,8 persen masyarakat lainnya menilai perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi sedang.

"Sedangkan untuk yang menjawab sangat buruk ada 7,3 persen. Kemudian, 4 persen untuk yang sangat baik, dan 1,8 persen lainnya memilih tidak menjawab," tambahnya.

Kendati demikian, dia menyebut, hasil survei tersebut lebih baik dari perolehan di kuartal II tahun lalu. Saat itu, jumlah masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional buruk mencapai 81 persen.

"Jadi bapak/ibu sekalian, mereka yang mengatakan kondisi ekonomi memburuk itu cenderung turun selama satu tahun terakhir," tekannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Paling Banyak Warga Jakarta

Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 membaik dari kuartal II 2020 lalu yang tumbuh minus 5,32 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Secara demografi, masyarakat di Provinsi DKI Jakarta tercatat paling banyak yang menyatakan ekonomi nasional dalam kondisi buruk/sangat buruk. Yakni mencapai 70,8 persen.

"Karena kebetulan, DKI merupakan epicentrum Covid-19," terangnya.

Lalu, diikuti Jawa Barat sebanyak 61,3 persen, Kalimantan 57,0 persen, Sumatera 54,8 persen, Sulawesi sebanyak 48,8 persen. Selanjutnya ada Jawa Timur sebanyak 39,4 persen, Jawa Tengah sebanyak 25,9 persen, Banten 38,5 persen, dan lainnya 61,1 persen.

Perlu diketahui, Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 13-17 April 2021. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak. Dengan tingkat kekeliruan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sulaeman

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya