Mudik Dilarang, Satgas Minta Posko Covid-19 Fasilitasi Komunikasi Virtual bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat dapat mengikuti aturan pemerintah soal larangan mudik. Sebab, larangan mudik dibuat hanya bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 di daerah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Apr 2021, 20:11 WIB
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo memberi peringatan kepada Pemerintah Provinsi Lampung terkait tingginya angka kasus kematian COVID-19 saat rapat di Kantor Gubernur Lampung, Jumat (19/3/2021). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo berjanji akan memberikan fasilitas kepada keluarga dan sanak famili masyarakat di kampung halaman berupa koneksi internet yang baik.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengobati kerinduan karena dampak larangan mudik.

"Mohon berkenan posko-posko yang ada di setiap daerah bisa memberikan kesempatan kepada keluarga yang mungkin belum memiliki fasilitas komunikasi virtual untuk bisa difasilitasi," kata Doni dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta, Senin (26/4/2021).

Dengan upaya itu, lajut Doni, diharapkan masyarakat dapat mengikuti aturan pemerintah soal larangan mudik. Sebab, larangan mudik dibuat hanya bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 di daerah.   

"Harus bersabar, harus bisa menahan diri. Ini semuanya untuk kepentingan bersama. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita, menyelamatkan keluarga kita dan juga menyelamatkan bangsa," harap Doni.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Data Lebaran Tahun Lalu

Diketahui, aturan larangan mudik dikeluarkan setelah pemerintah melihat data peningkatan kasus Covid-19 dampak mudik lebaran tahun sebelumnya. Sebagai catatan, pada tahun 2020, mobilitas masyarakat saat lebaran memicu peningkatan kasus Covid-19 sebesar 69 persen sampai 93 persen.

"Sudah terbukti dengan pasti, setiap libur panjang akan diakhiri dengan peningkatan kasus, akan diikuti dengan jumlah pasien di RS yang meningkat. Dan juga akan diikuti dengan angka kematian yang tinggi termasuk dengan gugurnya para dokter dan nakes lainnya," Doni menanadasi. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya