China Minta Jangan Ada Pihak yang Mengatur Negara Lain

Presiden China Xi Jinping berkata, ikut campur masalah dalam negeri suatu negara adalah hal yang arogan serta tidak populer.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Apr 2021, 19:23 WIB
Presiden Xi Jinping (AP)

Liputan6.com, Beijing - Presiden China, Xi Jinping, meminta agar tidak ada negara yang menuliskan aturan bagi negara lain. Ia berkata negaranya mengutamakan kooperasi multilateral.

"Aturan-aturan yang dibuat satu atau beberapa negara seharusnya tidak diterapkan ke (negara) yang lainnya," ujar Presiden Xi Jinping di Boao Forum for Asia, seperti dilaporkan Kyodo, Selasa (20/4/2021).

Presiden Xi berkata ikut campur masalah dalam negeri suatu negara adalah hal yang arogan serta tidak populer. China juga menolak adanya "tembok" yang menyulitkan negara-negara lain dalam hal ekonomi.

Selain itu, Xi Jinping menolak adanya "jenis Perang Dingin baru dan konfrontasi ideologi."

Ucapan Xi Jinping itu muncul beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden bertemu Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Dalam pertemuan itu, Biden dan Suga sepakat menghadapi pengaruh China, serta mendukung demokrasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Pertemuan Joe Biden-Yoshihide Suga

Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih. Dok: Twitter @POTUS

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih pada Jumat (16/4) waktu setempat. Mereka membahas kawasan Indo-Pasifik serta menghadapi China. 

Presiden Joe Biden memanggil PM Suga dengan panggilan akrab, "Yoshi."

Presiden Joe Biden berkata Jepang dan AS berkomitmen kuat untuk memperkuat aliansi serta keamanan bersama. Biden turut menyampaikan komitmen dalam melawan tantangan dari China.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama untuk menghadapi tantangan terkait China, dan isu-isu Laut China Timur, Laut China Selatan, dan Korea Utara, untuk memastikan masa depan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Presiden Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip Sabtu (17/4).

Biden yakin sistem demokrasi bakal tetap unggul di abad ke-21.

PM Suga turut mendukung aliansi ini serta dalam menghadapi pengaruh China. Ia berkata siap merangkul negara-negara lain di kawasan.

"Kami sepakat bahwa walau Jepang dan AS akan memimpin untuk mempromosikan usaha konkrit, kita juga akan bekerja sama dengan negara-negara dan wilayah-wilayah lain, termasuk ASEAN, Australia, dan India," ujar PM Suga.

PM Suga berkata dirinya dan Joe Biden menolak sikap agresif dan intimidasi dalam isu kawasan Indo-Pasifik. 

Ia pun membuka pintu dialog dengan China terkait isu-isu kawasan demi menjaga stabilitas internasional sembari memegang tegas nilai-nilai universal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya