Mantan Manajer MU, Ferguson Anggap Liga Super Eropa Sebagai Kemunduran

Mantan manajer MU, Sir Alex Ferguson mengkritik kehadiran Liga Super Eropa.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 19 Apr 2021, 13:30 WIB
6. Sir Alex Ferguson - “Aku tak pernah bertanding untuk hasil imbang.” (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Mantan manajer Manchester United atau MU, Sir Alex Ferguson, tidak mendukung kehadiran kompetisi baru Liga Super Eropa atau European Super League. Pria asal Skotlandia itu menganggap proyek tersebut bakal membunuh impian tim-tim kecil untuk berlaga di level tertinggi kompetisi Benua Biru. 

"Berbicara mengenai Liga Super Eropa, itu melenceng dari 70 tahun sejarah sepak bola Eropa," kata Ferguson seperti dilansir dari Metro.co.uk, Senin (19/4/2021). 

Ferguson merupakan salah seorang manajer yang paling disegani di sepak bola Eropa. Kiprahnya bersama MU belum ada tandingannya hingga kini. Bersama Fergie, Setan Merah--julukan Manchester United telah tampil di 4 final Liga Champions dan berhasil membawa pulang trofi sebanyak dua kali.

Sebelum merapat ke Old Trafford, Fergie juga pernah membawa klub asal Skotlandia, Aberdeen menjadi juara European Cup Winners (1982-83) dan European Super Cup (1993). Sebelumnya, saat jadi pemain Fergie juga membawa Dunfermline Athletic menjadi salah satu tim yang disegani di Eropa.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

2 dari 3 halaman

Komentar Fergie

Sir Alex Ferguson menghadiri laga Manchester United melawan Southampton pada laga Premier League di Old Trafford, Selasa (14/7/2020). Mengenakan masker di bawah hidung, Sir Alex Ferguson jadi sorotan di media sosial. (AFP/Clive Brunskill,Pool)

"Baik sebagai pemain untuk tim provinsi Dunfermline di tahun 60-an dan sebagai manajer di Aberdeen dan memenangkan Piala Winners untuk klub provinsi kecil di Skotlandia itu seperti mendaki Gunung Everest," kata Ferguson. 'Everton menghabiskan £ 500 juta untuk membangun stadion baru dengan ambisi bermain di Liga Champions. Semua penggemar menyukai kompetisi apa adanya," katanya.

"Selama di MU, kami empat kali tampil di final Liga Champions dan mereka itu selalu menjadi malam yang spesial. Saya tidak tahu apakah MU terlibat di sini karena s aya tidak ikut membuat keputusan."

 

3 dari 3 halaman

Ditolak UEFA dan FIFA

Seperti diketahui, Liga Super Eropa atau Europan Super League akhirnya diluncurkan. Kompetisi yang dianggap sebagai tandingan Liga Champions ini bakal diikuti 20 klub di mana 15 klub yang dianggap pendiri jadi peserta tetap dan 5 klub lainnya bisa berganti tergantung prestasi di liga domestiknya.

Dari Liga Inggris, tim-tim besar seperti MU, Manchester City, Tottenham Hotspur, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal kabarnya ikut ambil bagian di dalamnya. Sementara sisanya dari Spanyol dan Italia. Sejauh ini baru ada 12 klub yang kabarnya akan menempati slot sebagai peserta tetap. 

UEFA selaku induk federasi sepak bola Eropa dengan tegas menolak gagasan ini. Mereka bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi bagi siapapun yang terlibat di dalamnya.

Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh induk olahraga sepak bola dunia FIFA. Lembaga yang berkantor di Swiss itu menyatakan, pembentukan liga harus tetap berada di bawah federasi yang resmi. 

(Ikuti juga sikap UEFA dan FIFA melalui tautan ini...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya