Cuma Bertahan 19 Bulan, Google Shopping Akan Berhenti Beroperasi

Google Shopping diluncurkan 19 bulan yang lalu, saat aplikasi tersebut menggantikan Google Express.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 13 Apr 2021, 19:00 WIB
Logo Google Shopping. (Dok: Google)

Liputan6.com, Jakarta - Google mengonfirmasi akan menghentikan aplikasi Google Shopping versi mobile. Ke depannya pengguna hanya dapat melihat rekomendasi toko yang menjual produk terkait di tab ‘belanja’ di pencarian.

“Dalam beberapa minggu ke depan, kami tidak lagi mendukung fitur ‘Belanja’. Semua fungsi yang ditawarkan aplikasi kepada pengguna tersedia di tab ‘Belanja’,” kata Google, seperti dikutip dari ArsTechnica, Selasa (13/4/2021).

Perusahaan menyebut akan terus membangun membangun fitur dalam tab Belanja dan platform Google lainnya, termasuk Google app, yang memudahkan orang untuk menemukan dan berbelanja produk yang disukai pengguna.

Sebagai informasi, Google Shopping diluncurkan 19 bulan yang lalu, saat aplikasi tersebut menggantikan Google Express.

Secara singkat, aplikasi ini memberikan beberapa rekomendasi toko yang menyediakan produk terkait yang dicari pengguna.

 

2 dari 3 halaman

Kebijakan Terkait Iklan Berbayar

Pada April 2020, Google Shopping menghentikan kebijakan terkait daftar iklan berbayar dan mulai mencantumkan toko yang mendaftar di Google Merchant Center.

Merchant Center meminta pengecer untuk membuat dan mengirim umpan data produk ke Google, yang digunakan untuk hasil penelusuran.

Ini berarti Google Shopping masih bukan mesin pencari seperti Google Search.

 

3 dari 3 halaman

Indeks Data

Sementara Google Search mengindeks data yang dikumpulkan dan membuat katalog, namun tidak dengan Google Shopping. Aplikasi tersebut hanya memuat bisnis yang mengirimkan data ke perusahaan.

Tampaknya, hal ini dapat menyebabkan daftar yang sangat tidak memadai untuk beberapa pencarian, terutama untuk perusahaan yang tidak disukai Google.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya