Kemenag: Hilal Awal Ramadan 1442 H Teramati di Wilayah Indonesia

Di Indonesia, hilal awal Ramadan 1442 H berada pada posisi signifikan untuk dilihat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Apr 2021, 20:09 WIB
Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI memantau hilal awal Ramadan 1441 Hijriah di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Kanwil Agama Provinsi DKI memutuskan awal Ramadan 1441 Hijriah jatuh pada hari Jumat (24/4). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama (Kemenag), Cecep Nurwendaya, mengatakan ada referensi pelaporan bahwa hilal awal Ramadan 1442 Hijriah telah teramati di seluruh wilayah Indonesia pada Senin, (12/4/2021).

“Ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1442 Hijriah hari Senin tanggal 12 April 2021 dapat teramati dari wilayah Indonesia,” kata Cecep saat memaparkan posisi hilal awal Ramadan 1442H dalam rangkaian sidang itsbat di Kementerian Agama, Thamrin Jakarta Pusat, Senin (12/4/2021).

Menurut Cecep, ijtimak terjadi pada hari Senin, 12 April 2021 sekitar pukul 09.31 WIB. Pada saat terbenam matahari, lanjut Cecep, di seluruh Indonesia sudah terjadi ijtimak atau konjungsi.

"Hilal awal Ramadan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat," jelas dia.

Terkait Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, lanjut Cecep, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,59 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 12 detik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Memenuhi Kriteria MABIMS

Cecep menjelaskan, hilal awal Ramadan 1442 H pada hari Senin, 12 April 2021 sudah memenuhi kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) atau tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.

Sebagai informasi, hadir dalam sidang isbat penentuan awal Ramadan 1442 H, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya