Imbas Kebakaran Kilang Balongan, 890 Warga Masih Mengungsi

Pengungsi akibat kebakaran Kilang Balongan terdiri dari 252 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah anak-anak di bawah 18 tahun sebanyak 305 orang.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Apr 2021, 20:15 WIB
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api pada insiden tangki Pertamina di Kilang Balongan RU VI, Indramayu pada Rabu (31/3). Dok Pertamina

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan 890 warga terdampak kebakaran Kilang Balongan masih berada di pengungsian. Kebakaran Kilang Balongan terjadi pada Senin (29/3/2021), pukul 00.57 WIB.

"Terkait data masyarakat di pengungsian per sore hari ini jumlahnya 890 orang dari 4 desa. Kami di posko itu memasang screen yang memperlihatkan status dari warga yang mengungsi, karena banyak juga yang siang di sana, malam kembali ke tempat tinggalnya. Jadi ini catatan pada sore hari ini," kata Nicke dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (5/4/2021).

Total 890 warga tersebut terdiri dari 252 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah anak-anak di bawah 18 tahun sebanyak 305 orang. Jumlah perempuan dan lak-laki adalah 444 dan 446.

Untuk korban luka 35 orang. Sebanyak 25 diantaranya mengalami luka ringan, dan sudah kembali ke rumah.

"Kita melanjutkan dengan trauma healing, karena bukan hanya penanganan fisik tapi juga psikologis harus kita lakukan," sambung Nicke.

Sisanya, 10 orang masih dalam penanganan di Rumah Sakit (RS). Sebanyak enam orang masih di rawat di RS Pusat Pertamina, Jakarta, dan empat orang di RS Pertamina Balongan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Korban dari Warga

Kendaraan melintas dengan latar belakang kepulan asap akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03/2021). Dampak dari terbakarnya kilang minyak Balongan milik PT Pertamina itu mengakibatkan Jalan Raya Balongan-Indramayu ditutup total. (merdeka.com/Arie Basuki)

Nicke juga mengatakan, tidak ada petugas Pertamina di area kilang mengalami luka bakar. Saat kejadian hanya pingsan dan luka ringan.

Sementara yang mengalami luka bakar, katanya, saat kejadian tengah melintas di dekat area kilang. Saat itu beberapa warga baru pulang dari rumah ibadah di malam Nisfu Sya'ban.

"Ketika warga tercium bau, kami menutup jalan sebetulnya. Namun itu malam setelah Nisfu Sya'ban, jadi tengah malam ada beberapa yang baru keluar dari rumah ibadah. Mereka melintas di situ, itu yang kena dan tidak ada yang kena di rumahnya," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya