Data PMI Manufaktur RI hingga Teror di Mabes Polri Bayangi Laju IHSG

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, aksi penembakan yang terjadi di Mabes Polri akan mempengaruhi IHSG dalam jangka pendek.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Apr 2021, 10:40 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sentimen akan pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Kamis, (1/4/2021). Sentimen itu mulai dari rilis data ekonomi hingga aksi teror kembali terjadi pada Rabu, 31 Maret 2021 di komplek Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, kawasan Blok M.

Mengutip data RTI, pukul 10.16 WIB, IHSG melemah 0,14 persen ke posisi 5.978. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,34 persen ke posisi 899,68. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 215 saham melemah sehingga menekan IHSG. 226 saham menguat dan 147 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 384.915 kali dengan volume perdagangan saham 9,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,5 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham konstruksi turun 0,95 persen dan memimpin pelemahan. Diikuti sektor saham barang konsumsi turun 0,50 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,29 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, aksi penembakan yang terjadi di Mabes Polri akan mempengaruhi IHSG dalam jangka pendek. 

Oleh karena itu, IHSG rawan koreksi pada perdagangan saham Kamis, 1 April 2021. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.830-5.735 dan resistance di 6.230-6.390.

Sedangkan rilis data ekonomi seperti rilis inflasi, menurut Herditya belum begitu besar pergerakan terhadap IHSG.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, baku tembak  yang terjadi di komplek Mabes Polri menjadi sentimen negatif IHSG. "Bisa, hanya merupakan bahian dari sentimen negatif saja,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, ia menuturkan, inflasi Maret diperkirakan masih cenderung stabil.”Kalau hasilnya di bawah ekspektasi maka kondisi daya beli masyarakat masih cenderung rendah,” ujar dia.

Nafan prediksi, IHSG masih berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini lantaran kondisi aksi jual sudah mulai jenuh. Berdasarkan rasio Fibonacci, adapun level support dan resistance minimum berada di 5.940,99 hingga 6.081,11.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Data PMI Manufaktur Jadi Sentimen Positif IHSG

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, dalam riset PT Mirae Asset Sekuritas memperkirakan, IHSG akan menguat pada Kamis pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 5.932-6.020.

Penguatan IHSG tersebut didorong dari rilis data PMI Manufaktur Indonesia yang lebih tinggi. PMI Manufaktur Indonesia meningkat menjadi 53,2 pada Maret dibandingkan Februari 50,9.

“Investor mengawasi indeks harga konsumen Maret 2021. Konsensus memperkirakan 1,4 persen secara year on year,” dikutip dari laporan Mirae.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya