Pengiriman Vaksin AstraZeneca Tertunda, Menkes Budi: Kita Hanya Punya 7 Juta Dosis dari Sinovac

Di saat pengiriman vaksin AstraZeneca harus tertunda, stok vaksin yang ada saat ini hanya dari Sinovac sebanyak 7 juta dosis

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Mar 2021, 09:05 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin singgah ke RSKJ Soeprapto Bengkulu, Kamis, 11 Maret 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Terkait pengiriman vaksin AstraZeneca yang tertunda, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyebut Indonesia hanya punya 7 juta dosis dari Sinovac. Stok vaksin 7 juta dosis ini dipergunakan untuk vaksinasi tahap ketiga pada April 2021.

Meski begitu, pelaksanaan vaksinasi pada April 2021 akan ikut berdampak karena pengiriman vaksin AstraZeneca yang tertunda. Jumlah sasaran vaksinasi kemungkinan sedikit jumlahnya.

"Pasti akan berpengaruh (pengiriman vaksin AstraZeneca tertunda). Nantinya vaksinasi bulan April sedikit sekali. Kita hanya punya 7 juta dosis dari Sinovac," kata Budi saat diskusi daring baru-baru ini, ditulis Senin, 29 Maret 2021.

Rencana semula, vaksin AstraZeneca yang akan dikirim ke Indonesia sebanyak 7,5 juta dosis. Total vaksin COVID-19 yang tersedia pada April 2021 seharusnya 15 juta dosis.

Namun, kabar embargo vaksin di India akibat lonjakan kasus COVID-19 membuat pengiriman AstraZeneca ke sejumlah negara terkendala, termasuk Indonesia.  Indonesia pun berupaya melobi COVAX-GAVI agar vaksin AstraZeneca bisa dikirim kembali.

"Kami masih mencoba melobi GAVI-COVAX bersama Kementerian Luar Negeri untuk memastikan at least ada enggak yang bisa kita dapat meskipun sedikit dari Astrazeneca pada bulan April 2021. Karena April ini, kita hanya mendapat 7,8 juta dosislah dari Sinovac," ujar Budi Gunadi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pengiriman Vaksin AstraZeneca Tertunda Diperkirakan sampai Mei 2021

Paramedis dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Cisalak Pasar mengecek kesehatan para pedagang sebelum menjalani vaksinasi Covid-19 di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/3/2021). (merdeka.com/Arie Basuki)

Budi Gunadi Sadikin memperkirakan pelaksanaan vaksinasi pada April 2021 dapat didukung penuh dengan penambahan vaksin AstraZeneca. Namun, pengiriman vaksin AstraZeneca rupanya terkendala.

"Yang 7 juta dari Sinovac itu karena sedang ada klinik. Setiap 6 bulan itu harusnya mesti 'dibersihkan' (di-cleansing) di Bio Farma. Kemudian Mei produksi lagi," lanjutnya.

"Pada rentang waktu tersebut, jumlah vaksin (yang diproduksi Bio Farma dari bentuk bahan baku Sinovac) sedikit. Tadinya, mau diganjal pakai AstraZeneca, tapi ternyata telat (pengiriman tertunda)."

Adapun penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca diperkirakan sampai Mei 2021. Indonesia akan terus berkoordinasi dengan COVAX-GAVI.

"Jadi, sampai sekarang belum ada konfirmasi pasti dari GAVI (sampai kapan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca), tapi mereka ngomong, sekitar bulan Mei. Indikasi (diperkirakan) sekitar Mei," kata Budi.

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya