Kembali Erupsi, Gunung Sinabung Luncurkan Material Setinggi 500 Meter

Erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pukul 12.00 WIB ditandai dengan luncuran material yang teramati dengan ketinggian 500 meter mengarah ke timur dan tenggara.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 26 Mar 2021, 23:50 WIB
Dua orang Anak menyaksikan Gunung Sinabung memuntahkan material vulkanik saat meletus di Karo, Sumatera Utara, Kamis (11/3/2021). Gunung berapi tersebut mengeluarkan longsoran awan gas membakar yang mengalir menuruni lerengnya saat terjadi letusan pada hari Kamis. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara menyatakan erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pukul 12.00 WIB ditandai dengan luncuran material yang teramati dengan ketinggian 500 meter mengarah ke timur dan tenggara.

"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin, saat dihubungi dari Medan, Jumat (26/3/2021).

Ia menjelaskan Gunung Sinabung dengan tinggi 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dalam keadaan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut, sedangkan suhu udara 16-26 Celcius.

"Jumlah guguran 22, amplitudo 3-72 mm, dan durasi 15-150 detik," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi, warga dan petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang warganya sudah dipindahkan serta di lokasi dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Selain itu, radius sektoralnya pada lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat ke luar rumah untuk mengurangi dampak terhadap gangguan kesehatan dari abu vulkanik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya