Setahun Corona di Jatim, 16 Daerah Masih Zona Kuning, 22 Oranye

Tim gugus tugas juga mengucapkan apresiasinya terhadap penyintas di Jatim yang telah menyumbangkan donor plasma konvalesen atau sekitar 42 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 21:15 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak jadi orang pertama di Jatim yang divaksin Covid-19. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Setahun pandemi Covid-19 di Indonesia, 16 daerah di Jawa Timur masih masuk kategori zona kuning atau berisiko rendah, sedangkan 22 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye atau berisiko sedang.

"Tepat setahun pandemi di Indonesia, sesuai data Gugus Tugas Nasional per hari ini, di Jatim terdapat 16 daerah atau 42 persen zona kuning," ujar anggota Satgas Kuratif Covid-19 Jatim Makhyan Jibril di Surabaya, Selasa (2/3/2021).

Ke-16 daerah yang masuk statuz zona kuning itu adalah Bangkalan, Sumenep, Kota Probolinggo, Malang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Tulungagung, Bojonegoro, Mojokerto, Sampang, Pamekasan, Lumajang dan Kabupaten Lamongan.

Sementara 22 daerah kategori zona oranye adalah Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Madiun, Gresik, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Tuban, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Nganjuk, Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Kota Blitar, Blitar, Kota Madiun, Pacitan serta Kabupaten Jombang.

Menurut Jibril, hasil tersebut menunjukkan kerja sama efektif berbagai pihak, seperti aparat yang melakukan penegakan hukum, pemerintah yang melakukan program penanggulangan dan pengendalian, serta masyarakat yang menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, peran-peran dari tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang tak pernah berhenti melakukan sosialisasi dan imbauan juga sangat membantu, termasuk media massa yang selalu bersama-sama berupaya memerangi Covid-19.

Tak itu saja, hasil dari program pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro juga disebutnya sangat membantu upaya penanggulangan Covid-19, seperti program beberapa pembatasan aktivitas serta kampung tangguh.

Berikutnya, adanya vaksinasi, terutama selesainya terhadap sasaran petugas kesehatan dan sebagian lanjut usia (lansia) menjadi salah satu faktor keberhasilan Jatim keluar dari zona merah atau berisiko tinggi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Apresiasi Pendonor Plasma

Tim gugus tugas juga mengucapkan apresiasinya terhadap penyintas di Jatim yang telah menyumbangkan donor plasma konvalesen atau sekitar 42 persen.

"Ini adalah sinergitas dan prestasi bersama karena semua pihak bergerak," ucap dokter muda lulusan S2 di bidang healthcare enterpreneurship di University College London, Inggris tersebut.

Kendati demikian, ia mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak lengah dan lalai terhadap penerapan protokol kesehatan, meski sebagian wilayah di Jatim sudah memasuki zona kuning.

"Ingat saat Oktober tahun lalu, di Jatim zona kuningnya sudah mencapai 62 persen, tapi tiba-tiba di akhir tahun melonjak, bahkan sampai delapan daerah sempat berstatus zona merah lagi sampai awal tahun 2021. Ini harus dihindari dan tekad sampai ke zona hijau atau tak berisiko semakin kuat," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya