Setahun Corona, IDI Minta Organisasi Profesi Dilibatkan dalam Kebijakan Lawan Covid-19

IDI menyampaikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah harus ditingkatkan setelah setahun pandemi COVID-19 melanda negeri ini.

oleh Muhammad Ali diperbarui 02 Mar 2021, 06:52 WIB
Seorang tenaga kesehatan beristirahat disela aktivitasnya di RSDC Wisma Atlet, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Data Satgas Covid-19 per Selasa (26/1) mencatat kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 13.094 sehingga total menyentuh angka satu juta, tepatnya 1.012.350. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah harus ditingkatkan setelah setahun pandemi COVID-19 melanda negeri ini.

"Yang paling penting sekarang yang harus dimunculkan adalah trust (kepercayaan), trust masyarakat kepada pemerintah harus ditingkatkan. Di awal pandemi ada beban permasalahan itu yang kemudian sekarang dicoba diperbaiki, memang masih membutuhkan waktu," ujar Ketua Terpilih IDI Adib Khumaidi ketika dihubungi di Jakarta, Senin 1 Maret 2021.

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, menurut dia, pemerintah harus dapat melibatkan organisasi-organisasi profesi di dalam membuat suatu kebijakan dan strategi dalam penanganan pandemi.

Kemudian, lanjut dia, memberikan informasi yang transparan dan informatif kepada masyarakat. Dan terus berupaya mendorong masyarakat untuk menerapkan dan patuh melaksanakan protokol kesehatan.

Setahun pandemi ini, ia mengakui, tren kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah cenderung meningkat. "Kalau kita lihat dalam tren memang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah mulai naik," ucapnya yang dikutip dari Antara.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Rangkul Komponen Masyarakat

Meningkatnya kepercayaan masyarakat itu, menurut Adib, dapat dijadikan momentum untuk merangkul seluruh komponen atau organisasi di masyarakat dalam rangka menangani pandemi bersama-sama.

"Ini tren positif yang harus dijaga benar, dan program-program pemerintah harus dilakukan dengan upaya-upaya semaksimal mungkin dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat," katanya.

Di samping itu, Adib juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki empat strategi dalam penangangan pandemi COVID-19.

"Pertama, memperkuat sinergitas regulasi tentang sistem kesehatan nasional yang adaptif dengan pandemi," ujarnya.

Strategi kedua, lanjut dia, mempersiapkan sistem kesehatan nasional, yakni dengan membentuk klustering rumah sakit yang memang difokuskan untuk penanganan Covid-19, namun tetap juga memperhatikan penanganan yang non COVID-19.

Strategi ketiga, Adib menambahkan, yakni memperkuat industri teknologi dan kesehatan. Dan strategi keempat, yakni memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan memberdayakan organisasi informal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya