Selain Cuaca Ekstrem, Ini Penyebab Lain Harga Cabai di Jatim Melambung

Selain curah hujan yang tinggi, juga ada serangan hama dan penyakit sehingga membuat harga cabai di Jatim melambung tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2021, 13:12 WIB
ilustrasi cabai merah/Photo by Elle Hughes on Unsplash

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Drajat Irawan mengatakan, kenaikan harga cabai di beberapa daerah dipicu tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, sehingga sentra penghasil komoditas cabai rawit gagal panen dan ketersediaan berkurang.

"Selain curah hujan yang tinggi, di beberapa sentra yang berada di dataran tinggi berdasarkan laporan yang kami terima mengalami serangan hama dan penyakit," kata Drajat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis, 25 Ferbuari 2021.

Beberapa daerah yang terkena serangan hama dan penyakit itu masing-masing Kediri, Blitar, Malang, Tuban, Mojokerto dan sebagian Banyuwangi, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, hama yang menyerang yakni seperti virus Gemini, layu fusarium, ditambah curah hujan yang mengakibatkan bunga dan buah rontok, ditambah adanya trip daun keriting dan serangan antraknosa serta lalat buah.

Drajat mengakui, cuaca yang ekstrem memang sulit diprediksi, sehingga diharapkan kondisi cuaca segera membaik agar potensi luas tanam cabai rawit dan cabai merah besar di Jawa Timur tidak semakin rusak.

Sebelumnya, harga cabai di sejumlah pasar tradisional wilayah Kota Kediri tercatat yang mencapai Rp100.000 per kilogram.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Tembus Rp100 Ribu Per Kilogram

Harga cabai rawit di Kota Depok melonjak saat musim hujan. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Tri Wahyu Pradana, salah seorang pedagang di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, mengatakan harga cabai rawit awalnya antara Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram. Kini, harganya sudah naik drastis hingga Rp100.000 per kilogram

"Kini harga cabai naik hingga Rp100.000 per kilogram. Jika biasanya bisa menjual 7 kilogram dalam dua hari, kini hanya 6 kilogram. Itu pun terjual hingga tiga hari," kata Tri, menjelaskan.

Sementara di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo, harga cabai naik hingga Rp85.000 per kilogram dibandingkan sepekan sebelumnya yang masih di kisaran Rp55.000 per kilogram.

"Harga cabai rawit masih mahal yakni Rp85.000 per kilogram karena pasokan yang terbatas," kata salah seorang pedagang sayuran bernama Husna di Pasar Baru Kota Probolinggo.

Di Kota Surabaya, harga cabai mencapai Rp90.000 per kilogram, seperti yang terpantau di Pasar Pagesangan Surabaya.

Salah satu pedagang di pasar itu, Alimin mengaku, harga cabai sudah naik sejak Januari 2021, dan sebelumnya lebih murah sekitar Rp80 per kilogram.

Ia menjelaskan, kenaikan komoditas harga cabai terjadi pada seluruh jenis, mulai dari cabai rawit, besar, sampai keriting.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya