Jurus Jitu Garut Amankan Pangan Warga di Tengah Ancaman Bencana dan Pandemi

Selain mampu mengamankan pangan warga, keberadaan lumbung pangan juga dinilai masih relevan diterapkan di masyarakat, terutama di daerah rawan bencana alam seperti Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Feb 2021, 23:00 WIB
Selama ini yang diekspor dari Indonesia adalah beras khusus seperti beras organik, beras merah, beras hitam dan lainnya. Dok Kementan

Liputan6.com, Garut - Meskipun terbilang lama, tetapi kehadiran lumbung pangan di beberapa sentra komoditas pertanian Garut, Jawa Barat, masih cukup ampuh untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat hingga kini.  

"Minimal cadangan beras kita bisa simpan hingga musim tanam berikutnya," ujar Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Garut Yudi Hernawan, Selasa (16/2/2021).

Menurut Yudi, gerakan menjaga ketahanan pangan via lumbung pangan milik warga, masih relevan untuk diterapkan hingga kini, terutama saat pandemi Covid-19 berlangsung.

Kondisi ini, diperparah dengan tingginya ancaman terjadinya bencana alam di Garut, sehingga seluruh masyarakat mesti bersiap diri menghadapi ancaman tak terduga akibat bencana.

"Minimal saat musibah datang, warga sekitar terutama di sentra lumbung pangan bisa menggunakan cadangan pangan yang berada di lumbung," kata dia.

Ia mencontohkan beberapa daerah seperti kawasan Kecamatan Cibalong, Cikelet, Pamengpeuk sebagai salah satu sentra padi di Garut, masih menggunakan penyimpangan bahan pangan di lumbung warga.

"Memang ada sebagian yang dijual, namun mereka juga tidak melupakan untuk menyimpan sebagian lainnya di lumbung," kata dia.

Yudi menambahkan, untuk meningkatkan peran pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, pihaknya tetap mengalokasikan anggaran hingga Rp7 miliar tiap tahun untuk pengadaan 500 ton beras.

"Beras itu kita siapkan untuk mengantisapi karawanan pangan, hingga rawan transien akibat bencana alam,” ujarnya.

Penggunaan beras cadangan tersebut sengaja ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama saat masa sulit seperti Covid-19 dan ancaman bencana alam saat ini.

"Kami memiliki gudang juga yang bisa menampung hingga 100-150 ton beras," kata dia.

Untuk itu, Yudi memastikan bagi masyarakat yang membutuhkan, bisa segera melakukan koordinasi terutama dengan pihak pemerintah setempat agar bisa menikmati cadangan beras tersebut.

"Ini juga proposal pengajuan sudah banyak yang masuk, intinya Pak Bupati meminta agar jangan sampai ada yang kekurangan pangan," ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya