Mendikbud Nadiem Komitmen Lindungi Adat dan Budaya Papua Barat

Nadiem juga mendorong pelestarian bahasa sebagai bagian dari perlindungan adat dan budaya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Feb 2021, 03:30 WIB
Nadiem Makarim saat melakukan kunjungan kerja ke ke Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, Papua Barat. (foto: dokumentasi Mendikbud).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim berkomitmen pada perlindungan adat dan budaya masyarakat Provinsi Papua Barat.

"Kemajemukan adat dan budaya merupakan kekayaan terbesar di Indonesia. Budaya Papua Barat yang begitu unik harus dilindungi," kata Nadiem di Kota Sorong, Sabtu (13/2/2021).

Dia mengatakan, hal tersebut menjadi prioritas Kemendikbud, bahwa selain pelestarian juga inovasi budaya. Dengan begitu, maka budaya tersebut bisa dinikmati oleh generasi berikutnya.

Ia juga mendorong pelestarian bahasa sebagai bagian dari perlindungan adat dan budaya, melalui pelajaran bahasa adat di satuan pendidikan. Menurutnya, tanpa bahasa daerah yang menyimpan aneka makna tertentu, maka kebudayaan sulit tumbuh.

"Ruang kearifan lokal dalam sistem pendidikan kita harusnya dibesarkan," ungkap Nadiem dikutip dari Antara.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kembangkan Pariwisata Tanpa Korbankan Lingkungan

Desa Wisata di Papua Barat. (Foto: shutterstock.com By Raffaella Galvani)

Dia juga menambahkan, perlindungan adat dan budaya harus pula diiringi dengan kesejahteraan ekonomi masyarakat adat. Caranya ialah dengan mengembangkan pariwisata yang baik, tanpa mengorbankan lingkungan.

"Saya 100 persen setuju bahwa akan sangat sulit melestarikan dan melindungi adat kalau tidak ujung-ujungnya berakhir kepada dampak ekonomi masyarakat adatnya. Koneksi antara kesejahteraan adat dan ekonomi adalah turisme. Tapi turisme yang sehat yang baik," papar Nadiem.

Oleh karena itu, Mendikbud berpesan untuk mengubah paradigma para budayawan agar karya dan keanekaragaman budaya dapat menjadi investasi yang berdampak pada peningkatan perekonomian para pegiat budaya.

"Pemerintah ingin mencari bagaimana kita melakukan investasi terhadap dunia atau ekosistem budaya,” tambah dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya