Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 per Gram, Simak Daftarnya

Harga emas hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam lebih mahal Rp 3.000 per gram dibandingkan kemarin.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Feb 2021, 09:06 WIB
Karyawati menunjukkan replika emas logam mulia di Butik Emas LM ANTAM, Jakarta,Senin (19/10).Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Senin, 19 Oktober 2020, stabil sejak dua hari lalu. "Harga emas batangan satu gram Rp 1.008.000. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam lebih mahal Rp 3.000 per gram dibandingkan kemarin. Pada Selasa, 9 Februari 2021, harga emas Antam berada di posisi Rp 943 ribu per gram, dari sebelumnya Rp 940 ribu per gram.

Demikian juga untuk harga buyback emas Antam terlihat naik Rp 4.000 menjadi Rp 823 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 823 ribu per gram.

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.780.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.920.000.

Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.46 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Rincian Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 521.500

* Pecahan 1 gram Rp 943.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.826.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.714.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.490.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.925.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.187.000

* Pecahan 50 gram Rp 44.295.000

* Pecahan 100 gram Rp 88.512.000

* Pecahan 250 gram Rp 221.015.000

* Pecahan 500 gram Rp 441.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 883.600.000.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga emas Melonjak Lebih dari 1 Persen karena Ekspektasi Paket Stimulus AS

Replika emas logam mulia di Butik Emas LM ANTAM, Jakarta,Senin (19/10).Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Senin, 19 Oktober 2020, stabil sejak dua hari lalu. "Harga emas batangan satu gram Rp 1.008.000. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas karena ekspaketasi paket stimulus AS yang besar mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai akan inflasi.

Mengutip CNBC, Selasa (9/2/2021), harga emas di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 1.831,90 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,3 persen menjadi USD 1.836,10 per ounce.

Presiden AS Joe Biden dan sekutu Demokratnya di Kongres membuka jalan untuk paket bantuan Covid-19 senilai USD 1,9 triliun. Para anggota parlemen menyetujui garis besar anggaran yang diajukan tersebut dan memungkinkan untuk bisa menjalankan rencana tersebut tanpa dukungan dari Partai Republik.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Minggu bahwa negara akan kembali bekerja penuh tahun depan jika Kongres menyetujui paket stimulus tersebut.

"Yellen berbicara mengenai pertumbuhan yang kencang di 2022 dengan stimulus USD 2 triliun yang akan mendorong kemungkinan lonjakan inflasi. Ini berita baik untuk emas," kata Kepala Perdagangan derivatif Logam Mulia BMO, Tai Wong.

Indeks saham utama AS juga menguat ke rekor tertinggi karena dorongan pemulihan ekonomi.

Harga emas juga sepertinya mengambil beberapa kesempatan dari lompatan harga Bitcoin, setelah Tesla Inc mengatakan telah menginvestasikan sekitar USD 1,5 miliar di cryptocurrency.

Dalam laporan 2020, Tesla mengatakan bahwa di masa akan datang mereka kemungkinan akan berinvestasi ke aset cadangan alternatif tertentu termasuk aset digital, emas batangan, dan aset lainnya.

"Tapi Bitcoin dan emas pada dasarnya tidak berkorelasi. Lonjakan Bitcoin saat ini mungkin menambah sentimen, tetapi bukan pendorong utama, "tambah Wong.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya