Catat IPO Terbesar di Dunia, Saham Pesaing TikTok Melonjak Saat Pencatatan Perdana

Penawaran saham perdana Kuaishou Technology , operator layanan video pendek paling populer di China menjadi salah satu terbesar di dunia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Feb 2021, 10:05 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Kuaishou Technology , operator layanan video pendek paling populer di China setelah Douyin dari ByteDance Ltd., melonjak 194 persen dalam debutnya di Hong Kong setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) senilai USD 5,4 miliar yang menarik pesanan ratusan miliar dolar.

Saham dibuka pada HK$ 338, dibandingkan dengan harga IPO HK$ 115. Perusahaan menjual sekitar 365 juta saham di kisaran harga teratas dalam kesepakatan yang menempati peringkat sebagai IPO internet terbesar di dunia sejak penjualan saham Uber Technologies Inc. senilai USD 8,1 miliar di AS pada Mei 2019.

Dilansir dari laman Bloomberg, Jumat (5/2/2021), kenaikan spektakuler itu memberi Kuaishou label harga yang menyaingi ByteDance, yang mencari dana sekitar USD 180 miliar . 

Jika tren ini terus bertahan, akan memberi Kuaishou debut terbaik kedua untuk IPO lebih dari USD 1 miliar di dunia. Debut yang sukses akan menjadi tanda yang menggembirakan bagi saingannya yang lebih besar, ByteDance, yang dikatakan sedang dalam diskusi untuk mendaftarkan beberapa asetnya di Hong Kong. 

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Buka Jalan bagi Pesaing

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Lama dikabarkan menjadi kandidat IPO, pemilik TikTok mengalami hambatan tahun lalu dalam melawan larangan AS pada aplikasinya yang populer secara global setelah dicap sebagai ancaman keamanan nasional.

"Pencatatan yang sukses oleh Kuaishou akan membuka jalan bagi saingannya yang lebih besar. Douyin akan lebih termotivasi untuk datang ke pasar dan investor bisa mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang industri video pendek China dengan pengungkapan reguler Kuaishou ke depannya." kata analis senior Bloomberg Intelligence Vey-Sern Ling. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya