Juara Thailand Open 2021, Ini Komentar Greysia Polii / Apriyani Rahayu

Greysia Polii / Apriyani Rahayu menjadi ganda putri Indonesia pertama yang memenangkan turnamen kelas super 1000 usai menjuarai Yonex Thailand Open 2021.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 17 Jan 2021, 19:53 WIB
Ganda putri Indonesia Greysia Polii / Apriyani Rahayu menerima hadiah usai menjuarai Yonex Thailand Open 2021 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Minggu (17/1/2021).. (foto: BWF-limited acces)

Liputan6.com, Bangkok - Greysia Polii / Apriyani Rahayu mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai pada laga final Yonex Thailand Open 2021. Ganda putri Indonesia itu menang 21-15 dan 21-15 atas pasangan tuan rumah dalam waktu 52 menit.

Menjuarai Thailand Open, Greysia Polii / Apriyani Rahayu mencetak rekor baru. Pasangan peringkat delapan dunia menjadi ganda putri Indonesia pertama yang memenangkan turnamen kelas super 1000.

Selain itu, juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menjadi juara di debut pertama setelah pandemi Covid-19.

"Sungguh luar biasa bagi kami berdua dan kami ingin berterima kasih kepada Tuhan, bahwa kami memiliki kesempatan untuk berada di sini dan memenangkan kejuaraan ini," kata Greysia setelah pertandingan di Impact Arena, Bangkok, Minggu (17/1/2021).

"Kami datang dengan fokus, siap untuk pertandingan ini dan ingin memberikan yang terbaik," tambah Greysia yang baru saja melangsungkan pernikahannya Desember 2020.

 

 

Saksikan Video Thailand Open 2021 di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Ingin menang

Ganda putri Indonesia Greysia Polii / Apriyani Rahayu menjuarai Yonex Thailand Open 2021 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Minggu (17/1/2021).. (foto: BWF-limited acces)

Menghadapi Jongkolphan / Rawinda, Greysia / Apriyani mendapat perlawanan ketat sejak awal game pertama. Sempat tertinggal 1-3, Greysia / Apriyani sanggup mengimbangi skor menjadi 5-5.

Kegagalan lawan mengembalikan pukulan, mengakhiri reli panjang dan skor menjadi 6-5. Akhirnya di interval pertama, Greysia /Apriyani unggul 11-9.

"Kami mengambil poin demi poin hari ini. Ketika kami mengambil set pertama, kami mengatakan sisanya akan menyusul. Seperti yang saya katakan dari babak pertama, kami hanya ingin menang," ucap Greysia.

Perlawanan Jongkolphan / Rawinda terhenti pada skor 10-17. Reli panjang 65 pukulan berakhir 18-11 setelah pukulan lawan keluar. Sempat mengejar hingga 15-19, game pertama yang berdurasi 26 menit itu berakhir 21-15 untuk pasangan Merah-Putih.

Pada gim kedua, smes Apriyani mengawali skor 1-0. Kerjasama Greysia/Apriyani mampu menahan lawan terkunci hingga skor 5-0. Meski pada interval kedua, Jongkolphan/Rawinda hanya mampu mengejar 2 poin menjadi 11-2 dalam waktu 10 menit.

3 dari 4 halaman

Tangis pun pecah

Apriyani Rahayu memeluk Greysia Polii usai menjuarai Yonex Thailand Open 2021 di Impact Arena, Bangkok, Minggu (17/1/2021). (foto: BWF-limited acces)

Greysia /Apriyani mengunci skor lawan hingga 17-5 di game kedua. Jongkolphan/Rawinda berusaha mengejar ketertinggalan hingga 19-10.

Match point 20-10 didapat usai pukulan Apriyani tak terbalas. Tetapi, bola pukulan Greysia / Apriyani kemudian melebar dua kali sehingga Jongkolphan / Rawinda menambah poin menjadi 20-12.

Smes Greysia yang tak bisa dikembalikan lawan akhirnya mengantarkan pasangan unggulan kelima tersebut menjadi juara. Tangisnya pun pecah. Inilah tangisan kegembiraan Greysia / Apriyani atas kemenangan pertama di turnamen pembuka setelah vakum akibat pandemi Covid-19.

 

4 dari 4 halaman

Terima kasih

Ganda putri Indonesia Greysia Polii / Apriyani Rahayu juara Yonex Thailand Open 2021 setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Jongkolphan Kititharakul / Rawinda Prajongjai di final, Minggu (17/1/2021). (foto: BWF-limited acces)

"Akhirnya kami sampai di ujung dan memenangkan gelar. Selama seluruh pandemi, kami tidak pernah berhenti berlatih. Kami sangat menginginkan ini. Terima kasih Thailand untuk mengadakan turnamen ini," ujar Greysia.

"We’re speechless. Just speechless," kata Apriyani menimpali.

Kemenangan Greysia / Apriyani ini seolah membalas kegagalan kompatriotnya di ganda campuran. Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti kalah rubber dari wakil tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh / Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, dan 18-21.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya