Teror Covid-19 di SMP 3 Jekulo Kudus, 4 Guru Meninggal Positif Covid-19

Setelah menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kabupaten Kudus di ruang ICU (Intensive Care Unit) selama beberapa hari, guru tersebut akhirnya meninggal positif Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2020, 03:30 WIB
Petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 protokol kesehatan dan menggunakan APD lengkap. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Liputan6.com, Kudus - Jumlah guru SMP 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang meninggal dunia akibat terpapar penyakit virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah satu menjadi empat orang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Abdul Azis Achyar di Kudus, Kamis, membenarkan adanya tambahan satu guru SMP 3 Jekulo yang meninggal setelah diketahui hasil tes usap terkonfirmasi positif COVID-19. Sebelumnya, tiga guru sekolah itu meninggal dunia karena virus tersebut.

"Tes usap dilakukan hingga dua kali dengan hasil terkonfirmasi positif COVID-19," ujarnya, dikutip Antara.

Setelah menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kabupaten Kudus di ruang ICU (Intensive Care Unit) selama beberapa hari, guru tersebut akhirnya meninggal hari ini (3/12) dengan sejumlah penyakit bawaan, seperti hipertensi, jantung, dan stroke.

Terkait dengan informasi adanya guru lain yang menjalani perawatan di rumah sakit, dia mengaku, belum mengetahui.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hasil Swab Massal Guru Belum Diketahui

Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap (swab test) pegawai kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Tes swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai kecamatan Sawah Besar itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Hasil tes usap terhadap 43 guru SMP 3 Jekulo pada Rabu (2/12) setelah adanya tiga guru yang meninggal akibat COVID-19, hingga kini belum diketahui karena masih dalam proses pengujian spesimen di Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengungkapkan untuk guru lain yang menjalani perawatan bukan karena COVID-19, melainkan sedang hamil dan setelah sempat dirawat di Rumah Sakit KSH Pati saat ini dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus tidak hanya melakukan penelusuran kontak terhadap guru maupun pegawai SMP 3 Jekulo, melainkan masing-masing anggota keluarga dari sejumlah guru yang meninggal tersebut juga dilakukan penelusuran guna memastikan ada tidaknya penularan di lingkungan keluarga.

Pihak SMPN 3 Jekulo sudah memastikan tidak ada siswa yang kontak dengan guru tersebut di sekolahan karena pembelajaran berlangsung secara daring.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya