Bila Banyak Orang Enggan Testing dan Tracing, Penularan COVID-19 Tak Terkendali

Bila banyak orang enggan testing dan tracing, penularan COVID-19 menjadi tak terkendali.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Des 2020, 13:00 WIB
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat rapid test massal Covid-19 di SDN Petamburan 01, Petamburan, Jakakrta, Jumat (27/11/2020). Rapid test massal ini digelar sebagai langkah petugas dalam melakukan testing, dan tracing setelah adanya kerumunan di Petamburan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Apabila banyak orang enggan menjalani pemeriksaan (testing) dan pelacakan kontak (tracing), penularan COVID-19 menjadi tak terkendali. Kondisi ini akan berujung penambahan kasus konfirmasi positif, yang membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan kerja keras melakukan perawatan.

Dalam dialog pada Senin, 30 November 2020, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menegaskan, masyarakat diminta membantu kelancaran testing dan tracing. Sehingga penanganan COVID-19 dapat dilakukan dengan baik.

"Mohon bantuan kesadaran masyarakat untuk melakukan testing dan tracing. Karena ini penting dan perlu kolaborasi yang baik dengan petugas," tegas Daeng di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta.

"Kita harus membantu proses testing dan tracing untuk apa? Ya, untuk kita semua. Untuk anggota keluarga yang sakit, untuk tetangga-tetangga dekatnya, untuk teman-teman."

Kelancaran testing dan tracing juga bertujuan penemuan kasus konfirmasi positif COVID-19 dapat cepat dilakukan. Jika seseorang terkonfirmasi positif, maka ia akan segera mendapatkan perawatan. Peluang kesembuhan pun tinggi.

"Kalau testing dan tracing ini kita dorong, kemudian masyarakat ikut membantu kelancarannya, maka kolaboratif penemuan kasus COVID-19 menjadi baik. Upaya pengendalian penularan virus Corona juga menjadi baik," terang Daeng.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Penguatan Testing dan Tracing COVID-19

Tenaga pendidik SMP mengikuti tes pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) di SMPN 3 Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (27/08/2020). Rapid tes yang diikuti 400 guru mencakupi wilayah Ciputat dan Ciputat Timur itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Kalau masyarakat tidak kooperatif dalam rangka testing dan tracing, menurut Daeng, kekhawatiran penularan COVID-19 akan meluas. Penguatan kedua strategi ini harus menyasar hingga puskesmas.

"Bayangin, kalau banyak orang, misalnya, ya seharusnya dia dilakukan tracing, kemudian tidak mau. Itu pasti tidak akan terkendali penularan COVID-19," katanya.

"Perlu dikuatkan testing dan tracing. Jadi, petugas kesehatan itu bergerak sampai level kecamatan-kecamatan maupun puskesmas."

Daeng menilai, sejauh ini upaya tracing yang dilakukan petugas kesehatan sudah bagus. Ketika terindikasi di suatu tempat ada warga yang positif COVID-19, maka daerah-daerah sekitar, baik tetangga, keluarga, dan teman dekatnya yang pernah kontak akan ditracing.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tracing Putus Rantai Penularan Covid-19

Infografis 3 Manfaat Tracing Putus Rantai Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya