Kemenag: Total, 13 Jemaah Umrah Indonesia Positif Covid-19

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengungkapkan ada 13 jemaah umrah Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2020, 20:57 WIB
Warga Saudi dan warga asing mengelilingi Ka'bah (tawaf) saat melaksanakan umrah di kompleks Masjidil Haram, kota suci Makkah, Minggu (4/10/2020). Pemerintah Arab Saudi mengizinkan umrah kembali mulai Minggu (4/10) setelah sekitar tujuh bulan ditangguhkan karena pandemi COVID-19. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengungkapkan ada 13 jemaah umrah Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diketahui terjangkit Covid-19 setelah menjalani tes swab di Arab Saudi.

"Secara keseluruhan ada 13 orang jemaah kita yang terkonfirmasi positif," ujar Arfi dalam diskusi virtual, Rabu (11/11/2020).

Arfi merinci, 13 jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berangkat terpisah.

Delapan jemaah berangkat pada kloter (kelompok terbang) pertama pada 1 November 2020. Sementara lima lainnya berangkat pada kloter kedua pada 3 November 2020.

"Penanganannya ini jadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi. Mereka sudah dilakukan proses isolasi dan sambil menunggu waktu akan dilakukan swab test ulang dan mudah-mudahan hasilnya negatif," sambung Arfi.

Penerbangan jemaah umrah dari Indonesia ke Arab Saudi dibagi menjadi tiga kloter. Kloter pertama sebanyak 224 jemaah, kloter kedua 89 jemaah dan kloter ketiga 46 jemaah umrah. Kloter ketiga ini berangkat pada 8 November 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Evaluasi

Arfi memastikan, pemerintah akan mengevaluasi temuan kasus positif Covid-19 pada rombongan jemaah umrah. Sebab, jemaah umrah yang diberangkatkan ke Arab Saudi sudah dinyatakan negatif Covid-19 saat berada di Indonesia.

"Sebelum berangkat jemaah kita sudah dilakukan karantina kemudian PCR swab test hasilnya negatif. Jadi pertanyaan kemudian kenapa saat di Arab Saudi terkonfirmasi positif. Ada beberapa kemungkinan tentu akan kami kaji untuk bahan evalauasi dalam konteks untuk pencegahan dan pengendalian pelaksanaan ibadah umrah," tandasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya