Kepala BPH Migas Pantau Digitalisasi Nozzle SPBU di Lampung

Secara nasional 3 bulan lalu implementasi IT Nozzle sudah mencapai 31 persen, sekarang meningkat menjadi 40 persen.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Sep 2020, 14:55 WIB
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dan Tim BPH Migas melakukan pengawasan penerapan Digitalisasi Nozzle terhadap 2 SPBU (18/09/2020) di Lampung. Dok BPH Migas

Liputan6.com, Jakarta Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dan Tim BPH Migas melakukan pengawasan penerapan Digitalisasi Nozzle terhadap 2 SPBU (18/09/2020) di Lampung. 

Keduanya, yakni SPBU 24.353.58 di Jalan Ahmad Yani No 99, Kurangan Nyawa, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Serta, SPBU 23.345.09 di Jalan Lintas Barat Sumatera, Lintik, Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Turut mendampingi Sales Branch Manager MOR II PT Pertamina (Persero) - Agung Suryatama dan Mgr Business, Government dan Enterprise Service PT Telkom - Hasan Basri.

Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa, memaparkan jika lingkup pekerjaan Pertamina dengan Telkom terkait IT Nozzle, antara lain meliputi ATG, EDC sampai pencatatan nomor polisi.

Sejauh ini menurutnya komitmen Telkom ada kesungguhan. Ini terbukti sudah sampai 92 persen pemasangan EDC. Meski masih ada kendala pencatatan nomor polisi yang harus ditingkatkan persentase kepatuhannya.

Secara nasional, 3 bulan lalu implementasi IT Nozzle sudah mencapai 31 persen, sekarang meningkat menjadi 40 persen.

Sementara itu khusus di MOR ll Sumbagsel (Lampung, Jambi, Sumsel), SBM Pertamina Lampung, Agung suryatama menyampaikan untuk di wilayah Provinsi Lampung, dari total target IT nozzle pada 149 SPBU, 65 SPBU sudah UAT (43,6 persen) jika tidak ada halangan tidak sampai seminggu sudah BAST.

Pencatatan nomor polisi untuk solar sudah berjalan untuk wilayah Provinsi Lampung dengan rata2 tingkat kepatuhan 37,3 persen.

Sedangkan untuk Premium baru dimulai awal September dengan tingkat kepatuhan mencapai 4,4 persen.

Artinya saat ini di Lampung sudah 65 dari 149 SPBU yang sudah selesai dilakukan instalasi dengan status UAT dan/atau BAST, sedangkan 56,4 persen sisa targetnya baru diterapkan sampai instalasi ATG.

 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kendala

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dan Tim BPH Migas melakukan pengawasan penerapan Digitalisasi Nozzle terhadap 2 SPBU (18/09/2020) di Lampung. Dok BPH Migas

Dalam kunjungannya, masih terjadi kendala di lapangan terkait penerapan IT Nozzle seperti yang dijelaskan operator SPBU.

Masalah saat ini yang sering terjadi saat pengisian, seperti mesin EDC yang bermasalah (not responding), terutama pagi hari masalah pada sinyal, kendala ini bisa berlangsung sampai setengah jam.

Karena itu, imbuh Ifan, data fluktuasi EDC error mesti akurat, sehingga bisa menjadi dasar komplain kepada telkom. "Agar diidentifikasi problem-nya apakah di sinyal atau di battery, siapkan form atau logbook keluhan/trouble yang mencatat secara detail berikut waktu-waktunya," ujar Ifan.

Mengakhiri perbincangan, Ifan berpesan agar area Sumbagsel juga sebaiknya siapkan pelatihan operator, untuk standardisasi kompetensi operator.

"Ada anggaran Rp 12 miliar, yang kami siapkan untuk pelatihan, yang sumbernya salah satunya dari iuran Pertamina juga, untuk operator Ifan mengingatkan agar mencatat dulu nomor polisi baru melakukan pengisian BBM (mendorong Pertamina menerapkan pre purchase)," pungkas Ifan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya