Pemprov DKI Jakarta Tambah 1.800 Tenaga Kesehatan Tangani Covid-19

Pemprov DKI Jakarta meningkatkan pelayanan dan penanganan pasien Covid-19 dengan menambah jumlah tenaga kesehatan.

oleh Ika Defianti diperbarui 01 Sep 2020, 22:41 WIB
Petugas medis menjalani Tes serologi COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab merupakan tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menambah ribuan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan penanganan pasien virus corona Covid-19.

"Makanya kita rekruitmen dan saat ini, nanti dalam minggu depan sudah ada 1.800 tenaga (kesehatan) yang sudah siap," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Selasa (1/9/2020).

Widyastuti menyebut, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah guna meningkatkan ketersediaan tempat perawatan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Salah satunya yakni melakukan kesepakatan dengan RS Darurat Wisma Atlet.

Dia menyebut, pasien Covid-19 memiliki level keluhan yang berbeda-beda, mulai dari tanpa gejala, gejala ringan, hingga kategori berat.

"Untuk asymptomatic kan isolasi mandiri, apakah di Wisma Atlet atau di tempat yang disediakan. Untuk yang ringan bisa di Wisma Atlet. Untuk yang sedang hingga berat baru dilakukan di RS sehingga bisa mengurangi ketergantungan bed," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Menipis

Petugas menyiapkan perlengkapan ruang isolasi Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2019). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, lonjakan kasus positif Covid-19 di DKI yang meningkat, membuat ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit rujukan dan ICU semakin tak ideal.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers secara daring, Senin (31/8/2020).

Sebagai catatan, angka terpakainya tempat tidur untuk isolasi pasien positif Covid-19 sudah mencapai 69% dan ICU 70%.

"Angka keterpakaian tempat tidur ruang isolasi adalah 69 persen. ICU 77 persen, kondisi ini memang tidak ideal," kata Wiku.

Dia mengingatkan, jika mengacu data dari WHO, maksimal keterpakaian tempat tidur di RS hanya 60% saja. Karenanya, dia mendorong pemerintah DKI untuk menurunkan angka Covid-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya