Soal Obat COVID-19 Unair, Jubir Wiku: Perlu Transparansi Publik tentang Uji Klinis

Soal obat COVID-19 Unair, Jubir Wiku ungkap perlu adanya transparansi publik uji klinis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Agu 2020, 10:36 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito sampaikan pada Selasa (11/8/2020), Presiden Jokowi meninjau fasilitas produksi vaksin Bio Farma di Bandung saat konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (13/8/2020). (Dok Tim Komunikasi Satgas Nasional)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan perlu transparansi publik terkait kaji etik dan uji klinis obat COVID-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Upaya untuk menemukan obat yang tepat, bahkan regimen di Indonesia dilakukan. Salah satunya dari Universitas Airlangga," ujar Wiku saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/8/2020).

"Dalam menjalankan testing atau uji klinis, transparansi publik sangat terbuka. Untuk itu, tentunya Universitas Airlangga dengan dukungan dari lain juga pasti tidak keberatan untuk bisa menjelaskan, bagaimana kaji etik berlangsung dan uji klinis yang sedang dijalankan.

Ia melanjutkan, uji klinis obat COVID-19 juga harus dijalankan sesuai protokol yang benar, yakni berstandar internasional agar memberikan perlindungan yang baik.

"Dalam arti, aman dan efektif. Obatnya sendiri efektif untuk menyembuhkan. Walaupun begitu, sampai dengan sekarang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menentukan obat COVID-19 mana yang paling efektif bisa menyembuhkan Corona," lanjutnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya