Klaster Semplak Jadi Wilayah Terbanyak Kasus Covid-19 di Bogor

Jumlah pasien Covid-19 di Kota Bogor terus bertambah. Ada delapan kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di wilayah berjuluk Kota Hujan itu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Agu 2020, 20:14 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien Covid-19 di Kota Bogor terus bertambah. Ada delapan kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di wilayah berjuluk Kota Hujan itu.

Dengan penambahan kasus baru ini, jumlah kasus positif Covid-19 di klaster keluarga yang berasal dari satu kampung di Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, mencapai 26 orang positif.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, penambahan kasus baru itu terkonfirmasi pada Senin (3/8/2020), yang sebelumnya ada 14 orang dinyatakan positif.

"Dari penambahan kasus sebanyak delapan orang itu, enam ber-KTP Kabupaten Bogor," kata Dedie, Selasa (4/8/2020).

Namun demikian, delapan orang dari klaster Semplak yang terinfeksi Covid-19 tersebut telah diisolasi di RSUD Kota Bogor.

Hingga saat ini, lanjut Dedie, terdapat lima keluarga yang menjadi klaster persebaran Covid-19 di Kota Bogor. Klaster Semplak paling banyak kasus Covid-19 dengan total 26 kasus.

Kemudian, klaster keluarga Rimba Mulya sebanyak tujuh kasus yang mengakibatkan ayah dan anak meninggal dunia. Selanjutnya, klaster Bantarjati sebanyak delapan kasus, di mana kepala keluarga sekaligus pemilik restoran meninggal dunia pada Minggu 1 Agustus 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Klaster Cimanggu

Sedangkan klaster Cimanggu City sebanyak empat kasus dan terakhir klaster Sukadamai tercatat sebanyak tiga kasus Covid-19.

Menurut Dedie, mayoritas persebaran Covid-19 di Kota Bogor merupakan imported case atau kasus yang berasal dari luar Kota Bogor. Dari 301 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19, ada 100 orang lebih terpapar virus tersebut di luar Kota Bogor.

"Orang-orang yang bertugas, bekerja dan beraktivitas di luar Kota Bogor terpapar di luar. Ini komposisi paling besar dan penyumbang kasus positif tertinggi di kita," ucapnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya