Kementerian BUMN Cari Relawan Buat Uji Coba Vaksin Covid-19, Berminat?

Relawan uji coba Vaksin Covid-19 harus berusia 18 hingga 59 tahun dan tidak sedang melakukan uji klinis apapun.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Jul 2020, 15:20 WIB
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN tengah mencari relawan uji coba vaksin Covid-19. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, pihaknya membutuhkan partisipasi masyarakat untuk menguji kemampuan vaksin ini.

Adapun, PT Bio Farma selaku pihak yang melakukan uji klinis vaksin Sinovach Biotech asal China memerlukan sekitar 1.620 relawan.

"Jadi uji klinis 3 vaksin Covid-19 dilakukan BUMN Bio Farma, sedang mencari relawan yang bersiap menjadi relawan uji klinis untuk tahap 3. Seperti yang diketahui, tahap 1 dan tahap 2 sudah dilakukan di China," ujar Arya dalam keterangannya, Selasa (28/7/2020).

Untuk syaratnya sendiri, Arya menjelaskan bahwa relawan harus berusia 18 hingga 59 tahun dan tidak sedang melakukan uji klinis apapun.

"Kemudian, tidak memiliki riwayat penyakit infeksi Corona selama ini, baik melalui rapid test maupun swab test," ujarnya.

Arya sendiri bahkan mengajukan diri menjadi relawan uji vaksin tersebut. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk ambil bagian demi memastikan keterujian vaksin Covid-19 agar dapat mempercepat penurunan pandemi.

"Saya juga mengajak masyarakat lainnya untuk jadi relawan, supaya bisa berguna untuk bangsa dan negara. Mudah-mudahan dengan begini nantinya vaksin bisa digunakan untuk bangsa kita dan bangsa lain, dan semoga ini sukses," kata Arya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Jubir Wiku: Kandidat Vaksin COVID-19 Harus Sesuai dan Cocok untuk Indonesia

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Sebelumnya, terkait kehadiran vaksin di Indonesia, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah sudah membentuk tim pakar di bidang vaksin dan obat yang masuk dalam Satgas.

"Kehadiran tim pakar in untuk memastikan kadidat vaksin yang dibuat cocok dan sesuai untuk kepentingan memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan di Jakara pada Jumat (24/7/2020).

Wiku juga menegaskan bahwa ada tiga hal yang menjadi prioritas dalam pembuatan vaksin yakni aman, tepat dan cepat.

"Aman, berarti vaksin tersebut harus memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia tanpa ada efek samping," tuturnya.

Lalu, tepat berarti vaksin itu menimbulkan kekebalan spesifik pada virus yang berkembang di Indonesia.

Kemudian, cepat ini berlaku pada uji klinis yang sebaiknya dilakukan cepat tapi juga aman. Juga nantinya dalam hal produksi mesti cepat dan memadai untuk masyarakat Indonesia.

3 dari 3 halaman

Ingin Produksi Vaksin Sendiri

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Pemerintah juga menginginkan produksi vaksin dilakukan oleh produsen yang berasal dari Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri.

"Dalam hal ini sementara ada Bio Farma yang sebuah BUMN, juga ada rencana pihak swasta PT Kalbe," tuturnya.

Saat ini pemerintah tengah menyiapkan uji klinis fase tiga dari kandidat vaksin Sinovac dari China. Yang rencananya jika sukses bakal diproduksi oleh salah satu BUMN, Bio Farma. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya