Tips Travelling di Masa Pandemi Covid-19

Apa yang harus dikedepankan saat bepergian di tengah pandemi Covid-19?.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2020, 11:35 WIB
Pengunjung menikmati suasana Pantai Festival Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (20/6/2020). Setelah ditutup selama dua bulan akibat pandemi COVID-19, Kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Larangan bepergian demi mencegah penularan Covid-19 sejak Maret 2020 membuat masyarakat berdiam di rumah. Namun, niat untuk travelling kini bisa diwujudkan pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Dibukanya sejumlah sektor, termasuk pariwisata, adalah upaya pemerintah menggenjot kembali perekonomian masyarakat. Tentu saja dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan demi meredam Covid-19.

Nah, bagi siapa saja yang sudah tak sabar untuk kembali jalan-jalan, ingat-ingat pesan yang disampaikan Travel Blogger, Muhammad Arif Rahman, dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional Covid-19, Jakarta, belum lama ini.

Menurut pemilik Backpackstory.me ini, hal paling utama yang harus diperhatikan adalah status kesehatan diri sendiri.

"Kita harus tahu kondisi fisik kita seperti apa ketika ingin melakukan travelling. Jika sudah siap travelling, harus patuh dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Saksikan Video Wisata di Tengah Covid-19 Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Semua Berubah di Masa Pandemi Covid-19

Wisatawan bersepeda mengelilingi obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Minggu (21/6/2020). Setelah tidak beroperasi akibat pandemi, pengelola membuka kembali TMII dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan pembatasan pengunjung. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Melakukan perjalanan jauh di era new normal tak lagi sama kayak enam bulan yang lalu. Dulu, kata Arif, ketika mau jalan-jalan tinggal beli tiket, pesan hotel, dan berangkat. Sedangkan sekarang, para traveller harus tahu zona mana yang aman untuk didatangi.

"Kalau kita lihat situs Gugus Tugas covid19.go.id ada zona hijau, kuning, oranye, merah. Nah, yang aman dikunjungi yang mana," kata Arif.

"Habis itu protokol transportasi, apakah transportasi ke sana sudah dibolehkan dengan bus, kereta, atau pesawat," ujar pria yang juga memiliki usaha travel Whatravel. 

Tidak sampai di situ, pejalan harus mencari informasi tambahan, apakah butuh surat-surat pendukung seperti SIKM dan surat bebas COVID-19 dengan terlebih dahulu melakukan rapid test dan swab test.

"Cek juga kesiapan lokasi di sana, apakah mereka siap dengan protokol yang baru," Arif melanjutkan.

3 dari 3 halaman

Tantangan Traveller

Pada kesempatan itu, travel blogger yang mulai bermain di ranah Youtube ini bercerita mengenai tantangan yang dia rasakan sebagai pemilik usaha travel.

Dia dan seluruh tim di perusahaannya tentu saja mematuhi imbauan dari pemerintah. Selama PSBB, Whatravel membuat konten-konten menarik di Instagram, seperti Kabar Dunia Whatravel - Bring the World Closer to You dan Live Virtual Walking Tour.

Ketika pariwisata domestik mulai dibuka, Arif mengatakan bahwa dia dan tim sama-sama belajar mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum membuka kembali usaha tersebut.

"Untuk di Whatravel kami sedang menyiapkan travel kit yang isinya adalah hand sanitizer, masker, tisu basah, semua yang dibutuhkan untuk mencegah penularan COVID-19. Peserta travel akan kita kasih satu-satu," katanya.

"Kita tentu saja akan ingatkan untuk jaga jarak, mengimbau untuk selalu cuci tangan, dan tentu saja pakai masker," katanya.

 

Disadur dari: Kanal Health Liputan6.com (Penulis: Aditya Eka Prawira, Editor: Dyah Puspita Wisnuwardani, published 9/7/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya