Jadi Contoh Pencegahan Corona, Ini Inovasi yang Dilakukan Pasar Pagi Salatiga

Pasar Pagi Kota Salatiga disulap menjadi pasar berstandar pencegahan Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2020, 13:00 WIB
Spanduk imbauan penggunaan masker terlihat di Pasar Pagi, Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/04). Pasar Pagi Salatiga menerapkan physical distancing atau jaga jarak aman untuk mencegah penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Aji menyulap Pasar Pagi Kota Salatiga menjadi pasar berstandar pencegahan Covid-19. Atas izin Wali Kota Salatiga, Kusumo menyulap Jalan Jendral Sudirman sejauh 400 meter menjadi pasar pagi.

"Kami telah melaksanakan inovasi pencegahan Covid-19, khususnya di Pasar Pagi Kota Salatiga," kata Kusumo dalam Talk Show Info Corona bertajuk 'Pasar Lama, Kebiasaan Baru', di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (2/7).

Kusumo menceritakan, Pasar Pagi Kota Salatiga beroperasi dari jam 01.00 dini hari sampai jam 06.30. Pasar pagi ini berlokasi di halaman parkir Pasar Raya 1.

Di lahan 600 meter persegi ini terdapat 900 pedagang yang melapak setiap harinya. Hal itu belum termasuk dengan jumlah pengunjung yang kerap memadati pasar sejak dini hari.

Menyadari kondisi ini rentan terhadap penyebaran virus corona, Kusumo mengajak paguyuban pasar tersebut untuk menerapkan kebiasaan baru di pasar. Lapak pedagang dibuat berjarak 1,5 meter dan pedagang diwajibkan menggunakan masker.

Kusumo pun juga meminta izin Wali Kota Salatiga untuk memakai sebagai bahu jalan di Jalan Jenderal Sudirman sepanjang 400 meter. Sebab dengan penerapan jaga jarak ini membutuhkan lahan yang lebih luas.

"Langkah ini kita lakukan dengan peta, dengan jarak, 1,5 meter antara tiap pedagang," kata Kusumo.

Tak lupa, pihaknya juga membuat fasilitas cuci tangan agar pedagang dan pengunjung bisa membersihkan tangan setiap waktu. Dibagikan juga face shield kepada para pedagang.

Kusumo berharap masyarakat untuk tidak takut lagi pergi kepasar untuk membeli kebutuhan. Dia memastikan pasar yang dikelola bebas dari ancaman virus corona.

"Kita berharap masyarakat tidak takut lagi untuk belanja ke pasar, pasar kita sudah bebas Covid-19," kata dia.

Kusumo menambahkan, saat ini pendapatan pedagang di pasar sudah kembali meningkat. Diharapkan perekonomian kembali menggeliat.

"Kami harap ekonomi tetap berjalan sehingga yang dicemaskan takut datang ke pasar enggak ada lagi," pungkasnya.

Anisyah Al Faqir

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bebas Corona

Pedagang menunggu pembeli di Pasar Pagi, Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (29/04). Pasar Pagi Salatiga menerapkan physical distancing atau jaga jarak aman untuk mencegah penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Gholib)

Selain itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Aji memastikan Pasar Pagi Kota Salatiga bebas dari penyebaran Covid-19. Hasil rapid tes kepada 500 pedagang di pasar tersebut menyatakan pedagang bebas dari virus corona.

"Kami melakukan rapid tes untuk pedagang dan pengunjung. Hasilnya 500 pedagang tidak ada yang reaktif (pada hasil rapid tes)," kata kata Kusumo dalam Talk Show Info Corona bertajuk 'Pasar Lama, Kebiasaan Baru', di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (2/7).

Selain melakukan rapid tes, penyemprotan desinfektan juga selalu dilakukan. Sejumlah tempat cuci tangan disediakan di lokasi strategis.

Pedagang dan pembeli yang masuk area pasar wajib menggunakan masker. Pedagang yang tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan untuk berjualan.

Begitu juga dengan pembeli, jika tidak memakai masker, pedagang tidak akan dilayani. "Kami imbau yang tidak pakai masker enggak boleh jualan, pembeli enggak pakai masker tidak dilayani," sambung Kusumo.

Sebelum masuk area pasar, pengunjung juga akan diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas dengan menggunakan thermo gun di titik strategis. Selain itu Pemerintah Kota Salatiga juga membagikan face shield kepada pedagang.

Tak hanya itu Kusumo juga menggandeng paguyuban pasar untuk mengajak pedagang dan masyarakat yang datang ke pasar untuk mengikuti protokol kesehatan. Bahkan ada petugas dari paguyuban pasar yang setiap hari selama pasar beroperasi berkeliling menggunakan pengeras suara untuk mengingatkan pedagang dan pembeli agar bisa menjaga jarak.

"Kami kerja sama dengan paguyuban, suaka karsa, mereka kasih motivasi dan imbauan," katanya mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya