Aktivitas Kegempaan di Wilayah Selatan Jawa Meningkat, BMKG Minta Waspada

Gempa signifikan yang terjadi tersebut di atas dapat menjadi alarm bahwa zona gempa Samudra Hindia selatan Jawa aktivitasnya meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas gempa di wilayah selatan Pulau Jawa, khususnya di selatan Pacitan, Sukabumi, dan Lebak, mengalami peningkatan. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Menurut Daryono, hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak Mei 2020 menunjukkan, di wilayah selatan Pacitan terdapat kluster aktivitas gempa yang lebih aktif daripada wilayah sekitarnya.

"Artinya di wilayah ini memang terjadi peningkatan aktivitas kegempaan. Aktivitas gempa signifikan dengan magnitudo di atas M 5,0 selama periode Maret hingga Mei 2020 juga menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan," papar Daryono dalam keterangan tertulis, Selasa (23/6/2020).

Menurut dia, tak hanya gempa dangkal kurang dari 60 km yang jumlahnya meningkat, gempa berkedalaman menengah 60-300 km juga terjadi peningkatan.

Daryono menyebut salah satunya gempa tektonik dengan guncangan signifikan di selatan Pacitan terjadi pukul 02.33.08 WIB, Senin 22 Juni 2020. Gempa tersebut berkekuatan M 5,0.

2 dari 3 halaman

Guncangan Luas

Gempa berkedalaman menengah ini memiliki spektrum guncangan yang luas dan mampu menggetarkan wilayah sangat jauh.

Guncangan gempa ke arah timur mencakup wilayah Pacitan, Wonogiri, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, Tulungagung, hingga Malang dan Karangkates. Ke arah barat gempa dirasakan di Klaten, Sukoharjo, Yogyakarta, Bantul, Maguwoharjo, Sleman, Purworejo, Banjarnegara, hingga Purwokerto.

3 dari 3 halaman

Waspada

Menurut Daryono, meningkatnya aktivitas gempa yang terjadi akhir-akhir ini tentunya patut diwaspadai. Gempa signifikan yang terjadi tersebut di atas dapat menjadi alarm bahwa zona gempa Samudra Hindia selatan Jawa aktivitasnya meningkat.

"Informasi ini sekadar pengingat kita bahwa potensi gempa itu ada dan harus direspon dengan langkah mitigasi yang cepat dan tepat untuk meminimalisir risiko jika terjadi gempa kuat," ucap Daryono.

Sumber: News Liputan6.com/Ady Anugrahadi/Rita Ayuningtyas

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya