Hadapi Era Normal Baru, Berpikir Positif dalam Takaran yang Benar

Motivator Merry Riana menyebut bahwa berpikir positif saja tidak cukup dalam menghadapi COVID-19. Namun, pemikiran kritis juga diperlukan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Jun 2020, 12:00 WIB
Merry Riana menjadi pembicara dalam EGTC 2018 di Universitas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/11). Merry Riana membagikan kisahnya meraih sukses dengan berbagai cara, seperti menjadi pembicara di acara tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Motivator Merry Riana  menyebut bahwa berpikir positif saja tidak cukup dalam menghadapi COVID-19. Namun, pemikiran kritis juga diperlukan.

Ia menyinggung tentang pembukaan kembali beberapa fasilitas umum seperti mall dan perkantoran. Menurutnya waspada, hati-hati, dan disiplin masih diperlukan di era normal baru.

“Hal penting yang menurut saya harus diingat, ketika mall dan kantor mulai dibuka kembali itu bukan berarti pandemi ini berhasil kita lawan dan berhasil kita menangkan. Tapi karena roda ekonomi dan roda kehidupan harus terus berjalan, ujar Merry dalam siaran langsung YouTube BNPB, Selasa (16/6/2020).

“Positif thinking boleh tapi dalam takaran yang benar,” imbuhnya.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lebih Baik Parno Daripada Sembrono

Berbagai aturan yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat selama era normal baru memang sedikit merepotkan, kata Merry. Namun, hal tersebut tak lain adalah untuk kebaikan bersama.

“Sekarang mungkin barang bawaan kita lebih banyak seperti masker, hand sanitizer dan lain-lain. Tapi ingat, lebih baik parno daripada sembrono yang nantinya akan membahayakan orang-orang di sekitar.”

Ia menegaskan bahwa berpikir positif harus dibarengi dengan aksi yang positif juga. “Ingat positif thinking hanya bisa berhasil jika dibarengi dengan positif action.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya