Kendati Ada Pelonggaran PSBB, MUI Minta Masyarakat Tetap Waspada Corona

Imbauan ini dikeluarkan agar masyarakat tidak tertular dan terpapar virus Corona.

oleh Yopi Makdori diperbarui 11 Jun 2020, 13:32 WIB
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (16/4/2020). PT KCI menyatakan jumlah penumpang kereta listrik (KRL) terus menurun selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodebek hingga 50 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta masyarakat tetap waspada akan bahaya virus Corona kendati terjadi pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah karena memasuki masa transisi menuju new normal.

Oleh karena pelonggaran itu, pemerintah mulai membolehkan masyarakat beraktivitas di luar rumah dengan sejumlah pembatasan. Namun, dia mengingatkan, temuan kasus baru Corona belum menunjukkan tren penurunan di beberapa wilayah.

"Ini artinya situasi penyebaran virus di negeri kita belum lagi aman tapi karena pemerintah sudah melonggarkan PSBB dan masyarakat juga sudah banyak yang jenuh mengisolasi diri ditambah dengan keadaan ekonomi mereka yang semakin terpukul oleh wabah maka untuk kebaikan dan keselamatan kita bersama MUI menghimbau setiap anggota masyarakat untuk tetap waspada dengan menjaga diri dan keluarganya masing-masing," kata Anwar Abbas, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Menurut dia, imbauan ini dikeluarkan agar masyarakat tidak tertular dan terpapar virus Corona.

Dia berharap masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Antara lain dengan selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan selalu memakai masker. MUI meyakini langkah ini efektif untuk mengurangi potensi penularan virus Corona.

"Bahkan kalau bisa juga mempergunakan face shield atau alat pelindung muka ketika keluar rumah sehingga dengan demikian diharapkan mulut hidung dan mata kita benar2 bisa terlindungi dengan sebaik-baiknya," ucap Anwar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Malapetaka

Anwar meyakini, dengan disiplin protokol kesehatan, masyarakat bisa lebih cepat menjalani kehidupan sehari-hari.

"Sehingga dengan demikian diharapkan kehidupan masyarakat akan bisa cepat kembali normal sehingga roda kehidupan ekonomi akan dapat berputar lagi seperti semula," kata dia.

Menurut dia, tanpa disiplin dan kepatuhan dari seluruh masyarakat, maka malapetaka akan menunggu di depan mata.

"Maka tentu bencana dan malapetaka yang akan kita hadapi dan kita tentu saja tidak mau itu terjadi," tandas Anwar.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya