Percepat Penanganan Covid-19, Buleleng Gelar Rapid Test Massal

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap pelaksanaan tes massal ini jadi langkah yang tepat untuk memberantas penyebaran Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2020, 04:31 WIB
Percepat Penanganan Covid-19, Buleleng Gelar Rapid Test Massal. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Guna memerangi pandemi corona Covid-19, sejumlah daerah di Indonesia telah menyelenggarakan rapid test massal dan kali ini disusul oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.

Pemkab Buleleng memberikan instruksi kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk melaksanakan rapid test massal terhadap warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Sampai dengan 29 April 2020, tercatat 2.675 orang telah menjalani tes. Tes tersebut di antaranya ditujukan ke sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI). Tercatat 1.186 orang yang sudah 30 hari pulang dari luar negeri atau masih menjalani masa karantina 14 hari, sisanya berlatar belakang PMI sebanyak 1.489 orang.

Menanggapi hal itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap pelaksanaan tes massal ini merupakan langkah yang tepat untuk memberantas penyebaran Covid-19. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat Buleleng,” ujarnya pada 30 April 2020.

Disamping itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa mengatakan, rapid test massal ini sudah sesuai kesepakatan pada 24 April 2020.

“Rapid test dilakukan tim medis masing-masing puskemas,” ucapnya. Suyasa menambahkan bahwa timnya juga mendatangi lokasi karantina bagi PMI di Kota Singaraja maupun desa-desa.

“Dari pelaksanaan tes cepat itu, gugus tugas mendapatkan data yang menunjukkan sampel darah milik peserta rapid test dikategorikan positif,” tuturnya.

rapid tes corona, tes ini dilakukan dengan mengambil tes darah seseorang.

Suyasa menjelaskan, dari hasil test terdapat 20 sampel darah yang positif terinfeksi Covid-19 dan mereka sudah dilakukan karantina di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan.

“Sesuai protokol kesehatan, tim medis akan melakukan tes swab PCR. Kalau 2 kali hasil tes swab negatif, yang bersangkutan akan diizinkan pulang,” jelasnya.

Menurut Suyasa, sejak melaksanakan rapid test masal, kesadaran warga khususnya PMI untuk melakukan rapid test semakin meningkat. Sehingga membutuhkan alat rapid test dengan jumlah yang banyak.

“Belakangan ini memang ada mengeluh sulit mendapat rapid test, kami persilahkan mencari ke puskemas, karena persediaannya sudah ditambah dan kalau tidak dapat, di Diskes juga sudah disiapkan stok rapid test yang memadai,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya