Juru Bicara Presiden: Indonesia Setop Ekspor Masker Sejak Januari 2020

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman mengklaim, Indonesia sudah berhenti mengekspor masker sejak Januari 2020 di tengah wabah Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2020, 13:15 WIB
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman mengklaim, Indonesia sudah berhenti mengekspor masker sejak Januari 2020 di tengah wabah Covid-19. Awalnya, pemerintah mendapat kritik karena mengekspor masker di tengah penyebaran virus Corona di Indonesia.

"Enggak ada, sejak Januari sudah berhentinya," kata Fadjroel dalam diskusi dengan tema Covid-19 Ujian Kebersamaan Kita di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Menurut dia, pemerintah akan memproduksi 4,7 juta masker di tengah wabah Covid-19. Hal tersebut, kata dia, akan diatur oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Masker-masker ini bakal digunakan seluruhnya untuk masyarakat Indonesia. 

"Pak Erick nanti pada 31 Maret akan 3 juta lebih masker dan akan dipakai oleh masyarakat," ungkap Fadjroel.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia sepanjang Februari 2020 mencapai USD 13,94 miliar. Dari data tersebut terlihat nilai tersebut meningkat 11 persen dibandingkan Februari 2019 dan meningkat 2,24 persen dibandingkan Januari 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Capai 1,2 Juta Kg

Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Kemudian, diketahui dari data BPS, jumlah ekspor masker selama Februari 2020 tercatat 1,2 juta kilogram (kg). Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan Februari 2019 yang hanya 19 ribu kg.

"Barang tekstil lainnya ini komoditas masker di antaranya," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti.

Terlihat, nilai ekspor selama Februari terlihat bahwa meningkat tajam, yang sebelumnya USD 122,2 ribu menjadi USD 78,9 juta. Dibandingkan Januari 2020, ekspor masker juga meningkat tajam. Tertata di Januari ekspor masker hanya 175,7 ribu kg dengan nilai USD 2,14 juta.

Kemudian, secara kumulatif Januari-Februari, ekspor masker mencapai 1,38 juta kg atau senilai USD 1 miliar. Ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 40,3 ribu kg atau senilai USD 258 ribu.

Selanjutnya, ekspor masker Indonesia ditujukan ke China, yang tercatat USD 826,14 ribu di Januari dan USD 25,60 juta di Februari 2020.Kemudian, Singapura USD 559.416 di Januari dan USD 36,28 juta di Februari 2020. Selanjutnya ke Hong Kong tercatat USD 1,76 juta di Januari dan USD 73,90 juta di Februari 2020.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya