Simpang Susun Cikunir di Tol Jakarta-Cikampek akan Kembali Dirombak

Pekerjaan pemeliharaan Simpang Susun Cikunir berlangsung selama 6 hari.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 14 Mar 2020, 19:15 WIB
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek akan kembali melakukan pekerjaan pemeliharaan rekonstruksi rigid Simpang Susun (SS) Cikunir siklus ketiga di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) selama 6 hari ke depan.

Pekerjaan pemeliharaan tersebut berlangsung selama enam hari yang dimulai besok subuh, Minggu (15/3/2020) pukul 05.00 WIB hingga Jumat (20/3/2020) pukul 05.00 WIB.

Tahap rekonstruksi rigid SS Cikunir siklus ketiga ini akan dilakukan di lajur 1 dan 2 On Ramp Kanalisasi Cikunir. Tepatnya, lajur yang ditangani terletak di Km 10+560. Dengan rincian sebagai berikut:

- Lajur 1 penanganan sepanjang 140 m

- Lajur 2 penanganan sepanjang 35 m

Area pekerjaan ini merupakan area pertemuan dua arah dari Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dari Jatiasih dan Rorotan menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan, untuk mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi, Jasa Marga bekerja sama dengan Kepolisian telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas.

"Kami menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem buka tutup lajur 3 On Ramp di lokasi pekerjaan dan contraflow secara situasional dengan titik awal Km 08+000 sampai dengan Km 11+000 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek," jelasnya, Sabtu (14/3/2020).

Adapun pekerjaan rekonstruksi rigid SS Cikunir Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek ini dijadwalkan terdiri dari tujuh siklus, dimana pelaksanaan tiap siklusnya berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan setiap pekannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Ada Integrasi, Tarif Tol Jakarta-Cikampek Bisa Capai Rp 35 Ribu

Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pemerintah menargetkan, besaran tarif pada tiga ruas tol di sekitar Jabodetabek akan terintegrasi pada Maret 2020. Ketiga jalan tol tersebut yakni Tol Jakarta-Cikampek (Japek) eksisting, Tol Japek II Elevated dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Tarif ketiga ruas tol itu akan sah terintegrasi pasca Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengeluarkan surat keputusan terkait integrasi sistem transaksi.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menjelaskan, pengenaan tarif khususnya pada Tol Japek Layang dan eksisting nantinya akan seragam, terutama untuk jarak jauh.

"Kira-kira harapan kita untuk yang Japek, jarak jauh tarifnya seragam. Yang jarak jauh/jarak pendek akan kita sesuaikan untuk mengurangi. Yang atas (Elevated) dan bawah (eksisting) akan kita sesuaikan," ucapnya di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Saat ditanya berapa besaran tarif jika sudah terintegrasi, Danang mengatakan penetapannya saat ini belum final. Namun, ia memperkirakan tarif maksimalnya bisa mencapai Rp 35 ribu.

"Belum final. Barangkali antara Rp 24-35 ribu. Tapi ini masih terus kita simulasikan. Kalau yang sekarang kan yang jarak jauh Rp 15 ribu (Japek eksisting), yang Elevated Rp 42 ribu yang atas. Akan kita coba dekatkan (tarifnya)," terangnya.  

3 dari 3 halaman

Tarif Tol Japek dan Becakayu Mulai Terintegrasi Bulan Ini

Kendaraan melintas di contraflom KM 28 Tol Jakarta - Cikampek, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Rekayasa lalu lintas contraflow mulai pukul 05.30 WIB dari kilometer 29 sampai kilometer 61. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, menargetkan tiga ruas tol secara tarif akan terintegrasi pada Maret 2020. Ketiga jalan tol tersebut yakni Tol Jakarta-Cikampek (Japek) eksisting, Tol Japek II Elevated dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

"Kami tetap mengharapkan bulan Maret ini bisa tuntas. Beberapa waktu lalu kita harapkan kuartal pertama (2020) itu bisa tuntas soal integrasi tarif antara Jakarta-Cikampek, Jakarta-Cikampek elevated dan juga Becakayu," ujarnya di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Danang mengatakan, tarif ketiga ruas tol itu akan sah terintegrasi pasca Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengeluarkan surat keputusan terkait integrasi sistem transaksi.

"Meskipun mereka belum selesai, tapi kan kita sudah bisa prediksi koneksinya ke mana, sharing traffic-nya akan seperti apa, sharing pendapatan nanti akan seperti apa. Sambil proses yang sama ada perbaikan peraturan menteri mengenai integrasi sistem transaksi," tuturnya.

Tak hanya Tol Becakayu serta Tol Japek Layang dan eksisting saja yang secara tarif terintegrasi, rencananya akan ada ruas tol tambahan yakni Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 62 km yang akan mengikuti.

"Kemungkinan nanti kalau Jakarta-Cikampek Selatan juga akan selesai, kita juga akan lakukan integrasi. Itu nanti akan kita lihat secara bersama-sama 4 ruas. Japek, Japek Elevated, Becakayu, dan Japek Selatan," ungkap dia.

Namun begitu, penentuan tarif di Tol Japek II Selatan belum akan segera terintegrasi, lantaran pengerjaan proyek jalan tol tersebut baru akan selesai sepenuhnya pada 2 tahun mendatang.

"Kalau yang Japek Selatan kan masih lama, masih dua tahun lagi. Nanti pada dua tahun berikutnya kalau dia sudah nanti akan kita review bersama-sama dengan penyesuaian tarif berikutnya. Sementara tiga ruas," pungkas Danang.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya