Wakapolri Gatot: Jangan Gunakan Isu Virus Corona untuk Polarisasi Sosial

Menurut Gatot, virus corona secara tidak langsung memaksa masyarakat melakukan pola hidup sehat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Mar 2020, 08:33 WIB
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat menghadiri kuliah umum di Universitas Riau. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono meminta masyarakat tidak termakan berbagai kabar yang menggunakan virus corona sebagai isu untuk melakukan polarisasi sosial. Terlebih dengan berita bohong alias hoaks.

"Hoaks itu merusak, kufur nikmat. Sebab Tuhan telah memberikan Indonesia nikmat berbentuk rasa aman. Kalau kita tidak aman, kita tidak bisa beribadah," tutur Gatot di Pondok Pesantren Al Karimiyah, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Jumat 13 Maret 2020.

Gatot mencontohkan Afganistan dan negara Timur Tengah lainnya. Mereka cemas melaksanakan ibadah sebab persatuan negara telah dirusak oleh isu-isu hoaks.

"Jangan jadikan meluasnya wabah virus corona untuk memperuncing dan melebarkan polarisasi sosial. Tetapi sebaliknya, mari mengambil hikmah untuk menjadikannya sebagai sarana persatuan bangsa," jelas dia.

Menurut Gatot, virus corona secara tidak langsung memaksa masyarakat melakukan pola hidup sehat. 

"Virus corona sebenarnya juga membawa hikmat yaitu mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk di Indonesia," kata Gatot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ingatkan Pilkada

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono memberikan arahan kepada Satuan Tugas Anti Mafia Bola Jilid III, Selasa (11/2/2020).(Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Selain itu, Gatot juga mengingatkan khususnya untuk seluruh elemen masyarakat di Kota Depok terkait hajatan demokrasi.

"Depok akan melaksanakan pilkada. Jangan sampai pilkada membelah masyarakat, jangan sampai terjadi konflik. Ikuti mekanismenya. Kita laksanakan hajatan demokrasi dengan suasana aman, damai dan sejuk," Gatot menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya