Top 3 Surabaya: Ingatan Gus Mus soal Isyarat Terakhir Gus Sholah

Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum Selasa, 4 Februari 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Feb 2020, 07:00 WIB
Ketua PWNU Jatim, Gus Sholah memberikan keterangan usai pertemuan dengan peserta yang kecewa terhadap berlakunya mekanisme AHWA yang diterapkan untuk memilih Rais Aam, di Aula Yusuf Hasyim Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Rabu (5/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus teringat akan isyarat Kiai Salahudin Wahid atau Gus Sholah yang seolah-olah menjadi pertanda kepergiannya. Isyarat itu meluncur ketika suksesi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang Jawa Timur (Jatim). 

Gus Mus mengenang perkataan Gus Sholah yang bercerita kepadanya perihal estefet kepemimpinan di Tebuireng sewaktu mereka menghadiri acara di kediaman Gus Ali Tanggulangin, Sidoarjo.

"Saya waktu tidak sadar, kenapa kok bisa suksesi. Beliau mengatakan ada tokoh dipasrahkan untuk melanjutkan," kata Gus Mus di sela-sela pemakaman Gus Sholah di Ponpes Tebuireng, Senin, 3 Februari 2020.

Artikel ingatan Gus Mus soal isyarat terakhir Gus Sholah menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum, Selasa (4/2/2020):

1.Ingatan Gus Mus soal Isyarat Terakhir Gus Sholah

Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus teringat akan isyarat Kiai Salahudin Wahid atau Gus Sholah yang seolah-olah menjadi pertanda kepergiannya. Isyarat itu meluncur ketika suksesi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang Jawa Timur (Jatim). 

Gus Mus mengenang perkataan Gus Sholah yang bercerita kepadanya perihal estefet kepemimpinan di Tebuireng sewaktu mereka menghadiri acara di kediaman Gus Ali Tanggulangin, Sidoarjo.

"Saya waktu tidak sadar, kenapa kok bisa suksesi. Beliau mengatakan ada tokoh dipasrahkan untuk melanjutkan," kata Gus Mus di sela-sela pemakaman Gus Sholah di Ponpes Tebuireng, Senin, 3 Februari 2020.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Gubernur Khofifah Bawa Foto Gus Sholah dengan Wajah Terpukul

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur menyambut kedatangan jenazah peti KH Salahuddin Wahid atau lebih dikenal Gus Sholah di Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo pada Senin (3/2/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat jenazah diturunkan, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi Bersama beberapa jajaran lainnya ikut menggotong peti jenazah Gus Sholah. Di depannya diikuti oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Tampak Khofifah dengan memakai baju dan hijab putih memegang foto Gus Sholah. Wajah Khofifah sedih dan terpukul dengan kepergian Gus Sholah.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Sambil Menangis, Penghina Wali Kota Surabaya Risma Minta Maaf dan Menyesal

Anggota Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berhasil menangkap pelaku penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), berinisial ZD saat berada di Bogor, Jawa Barat. 

Di hadapan polisi, ZD mengakui kesalahannya dan menyesal. Ia menceritakan, penyesalan itu sebenarnya bukan pada saat ia tertangkap. Akan tetapi, penyesalan itu muncul ketika usai memposting hinaan tersebut. 

"Saya di-bully, anak - anak saya diteror. Kami sekeluarga jadi tidak tenang," ujarnya sambil menangis di Kapolrestabes Surabaya, Senin, 3 Februari 2020.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya