Menanti Berakhirnya Masa Observasi WNI dari Wuhan di Natuna

Kondisi WNI dari Wuhan yang diobservasi di Natuna ini dalam keadaan baik dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2020, 10:00 WIB
Petugas mengenakan pakaian pelindung turun dari pesawat hercules saat tiba bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Ada tiga pesawat disiapkan Hercules C130 dan dua pesawat Boeing 737-400 yang juga milik TNI AU untuk WNI dari Wuhan menuju ke Natuna. (AFP/Ricky Prakoso)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan enam WNI asal provinsi Riau menjalani observasi selama 14 hari di Pulau Natuna bersama ratusan WNI lainnya yang telah berhasil dievakuasi dari Provinsi Hubei, China.

Mereka yang menjalani karantina dan observasi di Natuna dimaksudkan untuk melihat perkembangan kesehatan dan dipastikan pulang ke keluarganya dalam kondisi sehat dan terbebas dari virus corona.

"Mereka di Natuna dievakuasi selama dua sampai 14 hari. Ini untuk melihat perkembangan kesehatan mereka, karena kan masa inkubasi (virus) itu dari dua hingga 14 hari. Kalau clean and clear barulah mereka didrop ke keluarga masing-masing di Riau," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir usai melakukan rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPRD Riau, Senin, 3 Februari 2020, dilansir Antara.

Mimi mengatakan, meski sejauh ini belum mendapatkan informasi dari enam WNI asal Riau tersebut. Namun dia meyakini bahwa kondisi mereka dalam keadaan baik, tidak terinfeksi virus corona, dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

"Saya belum dapat informasi. Mereka ditangani langsung oleh petugas Kementerian Kesehatan. Seperti yang dikatakan Pak Menteri, di sana mereka melakukan kegiatan normal seperti olahraga, makan dan lainnya," ucap Mimi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan juga telah menginstruksikan ke seluruh rumah sakit yang ada di seluruh kabupaten/kota di Riau untuk meningkatkan kesiapsiagaan layanan kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) dalam mengantisipasi penyebaran wabah mematikan tersebut.

Bahkan, di area pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara sudah diberlakukan penggunaan alat pemindai suhu tubuh (termal scanner).

"Ini berdasarkan instruksi dari Menteri Kesehatan, kita sudah berikan surat edaran ke seluruh kabupaten/kota dan ke seluruh direktur RS yang ada di Riau untuk meningkatkan antisipasi terhadap kasus ini," ucapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya