Erick Thohir Tak Mau Turut Campur Silang Pendapat Soal Banjir

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memang berbeda pendapat soal penanganan banjir Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2020, 13:30 WIB
Warga melintasi sejumlah mobil yang terbalik akibat terjangan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Derasnya terjangan banjir menyebabkan puluhan mobil terbalik dan belasan sepeda motor ringsek akibat terbawa arus. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir enggan menanggapi silang pendapat antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta terkait penanganan banjir. Menurutnya, apapun yang dilakukan keduanya merupakan upaya dalam menanggulangi bencana alam musiman ini.

"Saya tentu tidak mau komen misalnya perbedaan pendapat antara pemerintah pusat dan daerah, itu bukan domain saya," kata dia saat ditemui, di Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (5/1/2019).

Kendati begitu, sebagai pimpinan BUMN, Erick mengaku sangat mendukung langkah keduanya untuk sama-sama mengatasi persoalan banjir. Sebab bagaimanapun caranya terpenting bisa berjalan maksimal dan menyelesaikan masalah.

"Tapi kami sebagai BUMN yaitu korporasi kami mendukung siapa saja. Yang pasti kita akan maksimal, karena ini bagian dari pembuktian BUMN itu hadir untuk rakyat," sambung Erick.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Beda Pendapat

Sebuah mobil terjebak banjir di Jalan RA Kartini, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Banjir yang merendam Jalan RA Kartini sejak kemarin melumpuhkan akses kendaraan dan perekonomian warga setempat. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memang berbeda pendapat soal penanganan banjir Jakarta. Basuki mengatakan banjir Jakarta bisa diatasi apabila Kali Ciliwung dinormalisasi. Basuki mengajak Anies duduk bersama untuk melakukan normalisasi Kali Ciliwung.

Sementara Anies menegaskan penyebab banjir Jakarta adalah tidak adanya pengendalian air yang masuk dari selatan ke Jakarta. Dia menyebut penyebab banjir tak selalu soal normalisasi sungai. Anies mengatakan jika faktanya seperti terjadi di wilayah Kampung Pulo yang masih terdampak banjir hebat kemarin.

"Di sini (wilayah Kampung Pulo) memang sudah dilakukan normalisasi dan faktanya masih tetap terjadi banjir, karena itu memang dalam jangka panjang kita harus melihat penyelesaiannya secara lebih komprehensif," ujar Anies.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya