Liputan6.com, Kairo: Hasil pemilihan umum Presiden Mesir ditunda sampai awal minggu depan. Pemerintah semantara Mesir yang dipegang Dewan Agung Angkatan Bersenjata (SCAF) mengatakan, Rabu (20/6), pemilu diundur karena komisi pemilihan membutuhkan lebih banyak waktu, setelah kedua kandidat menyatakan kemenangannya.
Kantor Berita Mesir Mena melaporkan, Komisi Pemilihan Presiden Mesir yang dipimpin oleh Hakim Farouq Sultan memutuskan untuk menunda pengumuman limpasan pilpres. Kedua kandidat Presiden Mesir, Muhammad Mursi dan mantan Perdana Menteri Ahmad Shafiq, dikabarkan mengajukan banding terhadap hasil pemilihan sementara. Hal itu karena kedua pihak mengaku telah memenangkan pemilihan tersebut.
Penundaan hasil pilpres itu menambah ketidakpastian politik di Mesir. Rakyat khawatir peran militer akan memperluas kontrol atas pemerintahan. Akibatnya, rakyat Mesir merasa kesal dan kembali melakukan unjuk rasa agar hasil pemilu Mesir menjadi jelas [baca: Hasil Pemilu Tidak Jelas, Rakyat Mesir Berdemo]. (ZeeNews/SHA)
Kantor Berita Mesir Mena melaporkan, Komisi Pemilihan Presiden Mesir yang dipimpin oleh Hakim Farouq Sultan memutuskan untuk menunda pengumuman limpasan pilpres. Kedua kandidat Presiden Mesir, Muhammad Mursi dan mantan Perdana Menteri Ahmad Shafiq, dikabarkan mengajukan banding terhadap hasil pemilihan sementara. Hal itu karena kedua pihak mengaku telah memenangkan pemilihan tersebut.
Penundaan hasil pilpres itu menambah ketidakpastian politik di Mesir. Rakyat khawatir peran militer akan memperluas kontrol atas pemerintahan. Akibatnya, rakyat Mesir merasa kesal dan kembali melakukan unjuk rasa agar hasil pemilu Mesir menjadi jelas [baca: Hasil Pemilu Tidak Jelas, Rakyat Mesir Berdemo]. (ZeeNews/SHA)
