Heboh 50 Ular Ditangkap Warga di BSD dalam 3 Bulan, Ini Fakta-Faktanya

Ular kobra menjadi teror di perumahan warga akhir-akhir ini

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 17 Des 2019, 21:50 WIB
Warga menunjukkan anak kobra di Kampung Baru, Kelurahan Cakung Barat, Cakung Jakarta Timur, Kamis (12/11/2019). Warga digegerkan oleh penemuan sarang ular jenis kobra Jawa pada Rabu (11/12/2019). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, ular menjadi salah satu teror bagi sebagian warga Indonesia. Di sejumlah tempat teror ular melanda. Ular-ular tersebut masuk ke permukiman warga dan bikin heboh. 

Masuknya ular ke dalam pemukiman warga tentu membuat resah. Tempat yang biasanya aman, kini telah kedatangan ular yang membuat penghuninya harus hati-hati dalam setiap sudut rumahnya.

Terbaru, heboh penangkapan ular dilakukan warga di perumahan mewah Bumi Serpong Damai (BSD). Tentu hal ini menjadi sebuah pertanyaan dari mana munculnya ular di kawasan tersebut? Selain itu, ular yang ditemukan pun cukup banyak, yakni ada 50 ekor ular.

Selain itu tak main-main, ular yang ditemukan pun jenis ular yang berbisa, yaitu jenis ular king kobra. Namun tak hanya kobra saja, namun ada beberapa jenis ular yang cukup berbahaya apabila sampai mematuk manusia.

Berikut fakta-fakta 50 ular ditangkap warga di BSD dalam 3 bulan yang Liputan6.com kutip dari Merdeka, Selasa (17/12/2019).

2 dari 7 halaman

1. Penemuan ular di berbagai perumahan salah satunya dalam kawasan elit Bumi Serpong Damai dalam 3 bulan terakhir.

15 Anak Ular Kobra Kembali Ditemukan di Perumahan Citayam (Liputan6.com/Nanda Perdana)

Dalam kurun waktu 3 bulan, ditemukan sejumlah ular di sebuah kawasan elit di perumahan BSD. Tak hanya di BSD saja, namun ular ini pun ditemukan di 15 perumahan sekitar. Sampai saat ini sudah ditemukan 50 ular berbisa dengan berbagai jenis yang ditemukan dalam kawasan tersebut.

"3 bulan terakhir lebih dari 50 ular kita tangkap di 15 perumahan termasuk dari BSD," kata Anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux, Muhamad Dzawil Arham sebagaimana dikutip dari Merdeka, Selasa (17/12/2019).

3 dari 7 halaman

2. Ular yang sering ditemukan ialah king kobra, ular ijo dan buntut merah

Seekor anak ular kobra yang berhasil ditangkap warga Perumahan Citayam Village saat melakukan kerja bakti di Bojonggede, Kab. Bogor, Sabtu (14/12/2019). Kerja bakti tersebut untuk membersihkan lingkungan sekaligus melakukan penyisiran pencarian induk ular kobra. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Penemuan ular tentu menjadi sebuah ancaman di kawasan pemukiman. Maka dari itu dilakukanlah penyisiran oleh Anggota Yayasan Ular Indonesia. Dalam penyisirannya, ia kembali menemukan ular jenis king kobra di Perumahan Sevilla, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong.

"Lebih ke king kobra, dan ular ijo buntut merah. Itu yang banyak kita dapat selama ini," terang Anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux, Muhamad Dzawil Arham.

4 dari 7 halaman

3. Ular masuk ke pemukiman karena berlindung

Seekor anak ular kobra yang berhasil ditangkap warga Perumahan Citayam Village saat melakukan kerja bakti di Bojonggede, Kab. Bogor, Sabtu (14/12/2019). Kerja bakti tersebut untuk membersihkan lingkungan sekaligus melakukan penyisiran pencarian induk ular kobra. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Ular-ular masuk ke dalam pemukiman bisa disebabkan karena ular ingin berlindung dari cuaca serta dari musuhnya. Selain itu, ular pun bisa berpindah ke pemukiman karena untuk mencari makan.

"Yang jadi masalah adalah, kenapa dia bisa ditemukan dalam waktu yang cukup lama di wilayah pemukiman. Itu karena pemukiman warga itu memiliki tempat-tempat yang cocok," ungkap Anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux, Muhamad Dzawil Arham

5 dari 7 halaman

4. Rumah yang bersih, aman dari tikus dan katak kecil kemungkinan ular bersarang

Ilustrasi kobra (iStock)

Ular masuk ke dalam pemukiman bisa dikarenakan menemukan tempat yang cocok saat di kawasan pemukiman. Seperti rumah yang tidak bersih serta ada tikus maupun katak. Selain itu apabila tempat di pemukiman memungkinkan, bisa jadi ular akan bersarang.

"Pemusnahan tikus dan katak. Atau membersihkan tempat tinggal kita agar ular tidak nyaman dan si mangsanya tidak bersembunyi di tempat tersebut. Karena kalau bersih ketika mereka datang itu mudah dideteksi. Misalnya di rumah suka menumpuk barang barang tidak terpakai, itu rawan dijadikan tempat bersarang ular atau mangsa ular," tandas Anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux, Muhamad Dzawil Arham

6 dari 7 halaman

5. Dampak musim hujan menjadi sebuah pemicu banyak ular yang muncul

Anak dan Telur Ular Kobra Ditemukan di Kampung Kayumanis, Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Alasan cuaca tentu menjadi salah satu pemicu yang tak kalah penting. Musim penghujan menjadi salah satu musim yang mempengaruhi ular untuk berkembang biak.

Musim hujan seperti sekarang ini adalah waktu di mana telur-telur ular menetas termasuk telur ular kobra. Satu ekor kobra bisa menghasilkan 10-20 butir dalam sekali waktu.

7 dari 7 halaman

6. Cara menghindari ular masuk ke dalam pemukiman

Warga Dusun Telar, Waringin Karya, Lemah Abang Wadas, Karawang, menemukan sekitar 18 ekor anak dan induk ular kobra yang keliaran dibelakang rumah. (Liputan6.com/Abramena)

Mencegah masuknya ular dalam pemukiman tentu menjadi salah satu hal yang dilakukan. Salah satunya dengan menghilangkan tumpukan barang bekas yang ada di rumah. Kondisi bersih seperti ini akan kecil kemungkinan menjadi sarang ular.

Menurut herpetolog umumnya ular takut dengan manusia. Namun saat terancam, ular pun akan menggigit. Maka dari itu selalu waspada dalam meletakan tangan dan menginjakan kaki. Guanakanlah penerang saat berjalan di tempat yang gelap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya