Nasib Datsun Berubah Sejak Kehadiran Calya-Sigra

Datsun ikut meramaikan segmen Low Cost Green Car (LCGC) di tahun 2014 dengan menghadirkan dua model andalan yakni GO Panca dan GO+ Panca.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 28 Nov 2019, 17:31 WIB
Datsun di IIMS 2019

Liputan6.com, Jakarta Datsun ikut meramaikan segmen Low Cost Green Car (LCGC) di tahun 2014 dengan menghadirkan dua model andalan yakni GO Panca dan GO+ Panca.

Hadir di segmen LCGC, penjualan Datsun secara wholesale (pabrik ke dealer) di tahun pertamanya cukup baik. Tercatat angka yang berhasil ditorehkan mencapai 20.520 unit, seperti dilansir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Memasuki tahun kedua, penjualan Datsun berada di masa jaya. Tercatat distribusi kedua model tersebut menyentuh angka 29.358 unit sepanjang 2015.

Penjualan Datsun mulai menurun memasuki tahun ketiga di Indonesia. Hal itu bertempatan dengan hadirnya pemain baru di kelas LCGC tujuh penumpang Calya-Sigra.

Terbukti, angka penjualan Datsun sepanjang tahun 2016 hanya berada di angka 25.483 unit dengan penurunan marketshare ke angka 10,8 persen.

Semakin menurun, penjualan Datsun sepanjang tahun 2017 hanya mampu menorehkan angka 10.484 unit. Padahal penjualan LCGC menunjukan tren positif karena mampu mencapai 234.554 unit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penjualan Datsun Semakin Menurun

Pencapaian tersebut tentu menjadi teguran keras bagi Datsun untuk memberikan inovasi baru pada mobil andalannya. Mencoba strategi baru, pabrikan tersebut akhirnya meluncurkan mobil ketiganya Datsun Cross di awal tahun 2018. Namun, hal tersebut nyatanya belum mampu membawa perubahan positif.

Khusus tahun 2018, penjualan yang mampu dicatatkan Datsun hanya 10.433 unit. Masa sulit semakin terasa, karena pabrikan hanya mampu menjual 5.921 unit sejak Januari-Oktober 2019.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya