Bahayakan Kesehatan, Presiden Filipina Duterte Bakal Larang Rokok Elektrik

Duterte menyampaikan itu usai ditemukannya remaja yang dirawat karena penyakit paru terkait rokok elektrik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Nov 2019, 14:11 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (AP/Bullit Marquezz)

Liputan6.com, Jakarta Kontroversi penggunaan rokok elektrik belum berakhir. Kali ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte ikut berkomentar mengenai produk tersebut.

Duterte mengatakan bahwa dirinya akan segera memerintahkan pelarangan rokok elektrik. Tidak hanya itu, dia juga meminta pihak berwenang menangkap orang yang menggunakannya di tempat umum.

"Vaping berbahaya, saya melarangnya. Jika Anda merokok itu saat ini, Anda akan ditangkap," kata Duterte dalam sebuah konferensi persi di Malacanang pada Selasa malam, dikutip dari Inquirer pada Kamis (21/11/2019).

"Saya akan memerintahkan pemberlakukan undang-undang untuk menangkap siapa pun yang melakukan vaping di depan umum," tegasnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Departemen Kesehatan Umumkan Pasien EVALI

Ilustrasi foto menunjukkan seorang pelanggan merokok elektrik di toko vape di Manila (20/11/2019). Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan polisi 20 November untuk mulai menangkap orang-orang yang tertangkap basah di depan umum merokok elektrik dan menyitanya. (AFP Photo/Dante Diosina Jr)

Sikap Duterte bukan tanpa sebab. Empat hari sebelum pernyataan tersebut, departemen kesehatan Filipina mengumumkan dirawatnya seorang remaja perempuan berusia 16 tahun, setelah didiagnosis dengan EVALI atau e-cigarette associated lung injury (penyakit paru terkait rokok elektrik).

Duterte, yang juga mantan perokok, di awal tahun ini juga menyatakan bahwa rokok elektrik mengandung nikotin dan bahan kimia lain yang belum diketahui.

"Pada saat ini, saya mengatakan bahwa merokok itu berbahaya dan vaping juga berbahaya, saya melarangnya," katanya dikutip dari NPR.

Di 2017, pemerintah juga mengeluarkan denda bagi perokok yang mengisap rokoknya di tempat umum. Hal tersebut karena keprihatinan Duterte dengan meningkatnya masyarakat Filipina yang mengalami masalah kesehatan karena kebiasaan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya