Hadiri Sertijab NOC Indonesia, Menpora Minta Cabor Jangan Berpolemik

Menpora mendorong semua cabang olahraga menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri untuk mencari jalan keluar terbaik. Jika tidak berhasil, dapat datang ke KONI dan NOC Indonesia.

oleh Gilar Ramdhani pada 05 Nov 2019, 12:45 WIB
Menpora Zainudin Amali saat menghadiri Sertijab NOC Indonesia periode 2019-2023 di FX Tower Pintu Satu, Senayan, Jakarta.

 

Liputan6.com, Jakarta Menpora Zainudin Amali kembali menegaskan di dunia olahraga harus sering-sering duduk bersama untuk bermusyawarah, saling mengingatkan jangan berpolemik karena polemik tidak akan menyelesaikan masalah. Hal ini dikatakan Menpora usai menghadiri Sertijab NOC Indonesia periode 2019-2023 di FX Tower Pintu Satu, Senayan, Jakarta.

"Kami mendorong semua cabang olahraga menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri untuk mencari jalan keluar terbaik jika mau duduk bersama dengan kepala dingin pasti akan ketemu penyelesaiannya, jika terpaksa tidak bisa, datang ke KONI datang ke NOC Indonesia hingga terakhir ke pemerintah," tegas Menpora Senin (4/11) malam.

Menurutnya pemerintah tidak akan memberikan toleransi untuk menyelesaikan masalah internal cabang olahraga sebelum berdiskusi terlebih dahulu dengan KONI dan NOC Indonesia. "

Pemerintah tidak mau sedikit-sedikit dibawa masuk ke dalam urusan internal cabang olahraga, pemerintah akan memsupervisi dan memonitor apa yang sedang terjadi itu, jika langsung datang ke pemerintah kami tidak akan terima, kami memberikan kepercayaan cabor untuk menyelesaikan masalahnya untuk itu cabor juga harus menjaga kepercayaan dari pemerintah ini," katanya.

Sikap pemerintah ini bukan tanpa alasan, Menpora ingin dalam mengurus olahraga tercipta suasana yang sportif dan kekeluargaan.

"Dengan mengurus rumah tangganya sendiri maka cabor akan tertib dan mandiri sekaligus akan membuat suasana olahraga yang penuh sportifitas dan kekeluargaan jangan ngurus olahraga seperti ngurus ormas dan parpol," tuturnya

"Saya sudah sampaikan jika yang sudah berlaku di NOC sebelumnya menjadi jalan terbaik kita ikut, misalnya seperti masalah di PSSI, jika FIFA oke pemerintah juga oke sederhana saja jangan dibikin ruwet. Untuk itu yang harus dikedepankan adalah niat kita dulu untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia jika sudah begitu pasti konflik itu akan mereda dengan sendirinya," lanjutnya.

Terkait adanya beberapa cabor yang mengalami dualisme kepengurusan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari memiliki pengalaman serupa saat menjadi ketua PB ISSI.

"Saya memiliki pengalaman waktu itu PB ISSI terpecah menjadi empat malahan bukan dualisme lagi dan dalam waktu enam sampai sembilan bulan terjadi rekonsiliasi dan konsolidasi hingga terjadi persatuan dan hari ini PB ISSI cukup bisa membanggakan prestasinya," jelasnya.

"Saya dengan Menpora dan KONI sudah duduk bersama dan sepakat bahwa kami akan kompak menghadapi situasi apapun, KONI dan NOC Indonesia sepakat membagi ruang kerja supaya setiap permasalahan duduk bersama-sama karena kita ada wadahnya di KONI ada BAORI di NOC Indonesia ada BAKI dan ini wadah resmi untuk menyelesaikan semua permasalahan, yang terpenting adalah niatnya dulu untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia," jelasnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya