Prajurit Kodam Cendrawasih Dikeroyok dan Dibunuh

Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Safitri mengungkapkan, salah anggotanya dari Batalyon Infanteri 756/Wamena dikeroyok massa hingga tewas. Dia adalah Prajurit Satu Sahlan

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jun 2012, 15:37 WIB
Liputan6.com, Jayapura: Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erwin Safitri mengungkapkan, salah anggotanya dari Batalyon Infanteri 756/Wamena dikeroyok massa hingga tewas, Rabu (6/6) siang. Dia adalah Prajurit Satu (Pratu) Sahlan.

Penggeroyokan itu berawal saat korban yang dibonceng Sersan Dua (Serda) Parloi Pardede menuju Kampung Honai Lama. Mereka berdua anggota Kodam XVII/Cenderawasih. Saat di jalan itulah mereka nyaris menabrak seorang anak kecil namun berhasil menghindari. Mereka terjatuh setelah menghindar tabrakan dengan anak itu.

Saat terjatuh itulah massa berdatangan, marah, dan langsung mengeroyok keduanya. "Akibat pengeroyokan itulah Sahlan ditusuk salah satu massa pengeroyok di bagian dada, tembus ke jantung sehingga langsung meninggal di tempat," kata Mayjen Erwin.

Sedangkan Pardede masih kritis akibat luka pukulan di sekujur tubuhnya. Ia tengah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena.(ANS/Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya