Menteri Jonan Minta PLN Lebih Kreatif Jualan Listrik

Menteri ESDM meminta PLN lebih kreatif meningkatkan konsumsi listrik

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Okt 2019, 15:32 WIB
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan bahwa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dapat menjadi cara pencegahan korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta PT PLN (Persero) lebih kreatif meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Caranya dengan mengajak masyarakat menggunakan peralatan listrik.

Jonan mengatakan, konsumsi listrik per kapita Indonesia tahun ini 1.300 Kilo Watt hour (KWh). Dia menginginkan adanya peningkatan konsumsi listrik per kapita agar tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi.

"Harapannya kita bersama bisa naik. Naiknya itu kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, maka bisa naik lebih 7 persen. Ya harusnya dua kali pertumbuhan ekonomi," kata Jonan, saat menghadiri perayaan hari listrik nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (9/10/2019).

Untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita, Jonan pun menginginkan PLN sebagai pemain besar kelistrikan di Indonesia bisa lebih ‎kreatif dalam meningkatkan penjualan listriknya.

"PLN satu-satunya, mayoritas penjual listirk ke masyarakat untuk lebih kreatif," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gencar Promosi

Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jonan melanjutkan, ‎upaya peningkatan penjualan listrik bisa dilakukan dengan merangsang masyarakat menggunakan peralatan listrik, seperti kompor induksi dan kendaraan listrik.

Perusahaan tersebut harus gencar melakukan promosi keunggulan kendaraan listrik dan kompor induksi yang lebih baik dibanding berbahan bakar fosil.

"Pengunaan listirk bisa positif mengurangi polusi ‎meski listrik dari batubara, kedua mengurangi impor energi kalau kendaraan listrik banyak impor minyak tidak tumbuh defisit neraca perdagangan tidak lebar,langit bersih, udara sehat biaya kesehatan mayarakat makin kecil,"‎ tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya