360.429 Keluarga Gunakan Listrik dari LTSHE hingga Akhir 2019

Hingga Juli 2019, rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai 98,81 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Okt 2019, 13:00 WIB
Warga menikmati Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di Dusun Katikupelang, Desa Petawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Rabu (21/11). Tahun 2018, sebanyak 2.024 unit akan dipasang di Pulau Sumba (Liputan6.com/HO/Hadi M Djuraid)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus meningkatkan akses listrik bagi seluruh rakyat Indonesia. Di antaranya dengan memasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, hingga Juli 2019, rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai 98,81 persen. Ini terdiri dari listrik PLN 94,97 persen, nonPLN 3,47 persen dan sisanya dari  0,37 persen dari LTSHE.

"LTSHE merupakan program terobosan Pemerintah dalam menerangi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik khususnya pada desa-desa yang masih gelap gulita dan termasuk dalam daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), yang jumlahnya mencapai sekitar dua ribu desa di seluruh Indonesia," kata Agung, dalam situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Sabtu (5/10/2019)..

Agung mengungkapkan, sampai akhir 2019 nanti ditargetkan akan terpasang 107.877 unit LTSHE baru di 22 provinsi di Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara Timur dan Papua menjadi penerima terbanyak.

Dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia, rasio elektrifikasi kedua provinsi tersebut adalah yang terendah, Nusa Tenggara Timur masih 72 persen dan Papua 94 persen. 

"Dengan tambahan pemasangan di tahun 2019, maka total dari 2017-2019 akan terpasang 360.429 unit LTSHE di seluruh Indonesia," ujarnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Rincian Penerima LTSHE

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral andalkan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk terangi daerah 3T. (Liputan6/Dokumentasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral )

Adapun rincian masing-masing provinsi penerima LTSHE di tahun 2019 sebagai berikut Sumatera Utara 2.740 unit, Sumatera Barat 2.178, Jambi 4.606, Bengkulu 3.038, Lampung 4.272, Jawa Timur 1.367, Nusa Tenggara Barat 1.907, Nusa Tenggara Timur 20.934, Kalimantan Barat 4.492, Kalimantan Tengah 5.413, 

Kalimantan Selatan 3.136 unit LTSHE, Kalimantan Timur 3.618, Kalimantan Utara 4.553, Sulawesi Tengah 4.278, Sulawesi Selatan 3.136, Sulawesi Tenggara 4.618, Sulawesi Barat 3.930, Gorontalo 1.533, Maluku 4.639, Maluku Utara 6.100, Papua 13.320, dan Papua Barat 3.842.

Paket LTSHE ini dibagikan kepada penerima manfaat yang berada di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir dan pulau terdepan atau jauh dari jangkauan PLN. 

"Kita akan terus menerangi Indonesia dari pinggiran, dimana daerah 3T yang sulit dijangkau aliran listrik PLN masih menjadi prioritas, disamping memberikan bantuan pasang baru gratis dari KESDM Peduli bagi rumah tangga tidak mampu yang saat ini masih terus berjalan,"‎ tandasnya.

Untuk 2019, anggaran Kementerian ESDM dialokasikan untuk program LTSHE mencapai Rp 328 miliar, mengambil porsi 6,4 persen dari seluruh anggaran Kementerian ESDM 2019 yang mencapai Rp 5,15 triliun. 

"Anggaran untuk LTSHE tersebut Dalam dua tahun terakhir, sekitar 50 persen porsi APBN Kementerian ESDM dialokasikan untuk belanja infrastruktur rakyat," tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya