Menteri Rini Puji China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

KCIC akan mengirimkan putra-putri Tanah Air untuk berlatih mengoperasikan kereta cepat di China.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Sep 2019, 13:15 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memuji dan berterimakasih banyak kepada China atas keterlibatannya dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Menurutnya, kemitraan antara Indonesia dan Negeri China telah berjalan dengan baik.

"Kita berterima kasih kepada Tiongkok yang yakin partnership ini bisa berjalan dengan baik. Ini semua tidak bisa terjadi kalau tidak ada kepercayaan dari kedua belah pihak, partnership yang saling menguntungkan bagi kedua negara," ujar dia saat peletakan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).

Dia menceritakan kisah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika selaku produktor tiang pancang jalur layang di proyek ini, yang banyak berguru pada perusahaan konstruksi China, Sinohydro. Hubungan ini membuat Wika bisa lebih variatif secara hasil produksi.

"Jadi ini partnership yang sebaik-baiknya harus kita manfaatkan betul. Saya lihat Wika belajar banyak, karena sekarang Wika bisa buat kaki (tiang pancang) yang bentuknya enggak kotak-kotak. Tapi cantik, ada lekukan," puji Menteri Rini.

Nantinya, ia melanjutkan, PT KCIC juga akan mengirimkan putra-putri Tanah Air untuk berlatih mengoperasikan kereta cepat di China. Sehingga ke depan negara bisa menggarap proyek secara mandiri.

"Buat Indonesia ini adalah sesutau yang bisa buat belajar, dan RRC sangat terbuka. untuk transfer teknologi jadi kita ini betul harus kita manfaatkan sehingga Indonesia bisa jadi negara yang punya kemampuan untuk mebangun kereta. Dari kereta yang biasa sampai kereta LRT MRT dan nantinya kereta cepat," tuturnya.

Tak hanya di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, ia berharap anak bangsa ke depan juga bisa lebih mahir dalam menggarap proyek infrastruktur lainnya.

"Nah saya harapkan kemampuan di sini ini nanti juga bisa dimanfaatkan di tempat lain. Karena sekarang kita lagi bangun tol di Sumatera (Trans Sumatera), mau menembus Bengkulu untuk masuk ke Pekanbaru itu harus menembus gunung," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

KCIC Tanam Girder Pertama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada Senin (30/9/2019).

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung memasuki babak baru. PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mulai pemasangan girder pertama yang merupakan bagian dari struktur layang atau elevated pada proyek ini.

Prosesi peletakan girder pertama tersebut dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, di Km 26 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Senin (30/9/2019).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, Direktur Utama (Dirut) PT KCIC Chandra Dwiputra, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, beserta jajaran direksi BUMN. 

Dalam sambutannya, Dirut PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, box girder pertama yang akan diinstalasi ini merupakan satu dari kurang lebih 2.000 unit yang akan dipasang di seluruh proyek Jakarta-Bandung ini. Beratnya sekitar 900 ton.

Kita didominasi oleh struktur elevated. Ini adalah awalan untuk menyambung dari sekitar 142 km trase tersebut," ungkap dia.

Sebagai informasi, kehadiran pier-pier yang ditopang oleh tiang pancang beton di pesisir Tol Jakarta-Cikampek nantinya akan menjadi bagian dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Struktur layang mendominasi hampir 60 persen jalur kereta cepat sepanjang 142,3km ini.

Adapun proses konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai 50 persen pada tahun ini. Pelepasan lahan untuk lintasan kereta pun sudah hampir selesai, dan telah memasuki tahap pembangunan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya