Ragam Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia

Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Tahun Baru Islam.

oleh Fachrur RozieIka Defianti diperbarui 01 Sep 2019, 16:31 WIB
Warga membawa obor saat pawai Tahun Baru Islam 1440 H di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (10/9). Pawai obor yang diiringi musik bernuansa Islam merupakan tradisi umat muslim di Indonesia menyambut Tahun Baru 1 Muharram. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan pergantian Tahun Baru Islam 1441 Hijriah dilakuan di sejumlah daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan tahun baru tersebut, salah satunya Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Jakarta Muharram Festival dan Pawai Obor Elektrik dalam rangka memperingati pergantian Tahun Baru Islam. Kegiatan itu dilaksankan pada Sabtu 31 Agustus 2019 di kawasan Monas, Jalan Sudirman-Thamrin dan Bundaran HI mulai pukul 16.00 WIB.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menyatakan acara itu dimeriahkan dengan pawai obor elektrik dan sejumlah acara, mulai dari panggung hiburan hingga festival kuliner halal.

"Ada atraksi tari, lampu religi, selawat nabi, serta artis-artis nasional. Selain itu ada juga tausiah dan doa bersama yang dilakukan dalam momen peringatan tahun baru tersebut," kata Saefullah di Jakarta, Kamis 29 Agustus 2019.

Selain Jakarta, ini sejumlah daerah yang merayakan pergantian Tahun Baru Islam dirangkum Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Festival Meriam Bambu

Pawai obor warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyambut Tahun Baru Islam pada 1 Muharam 1441 Hijriah, Sabtu (31/8/2019) malam. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Pemerintah Provinsi Jambi menggelar tabligh akbar dan festival meriam bambu atau bedil di halaman kantor Gubernur Jambi dalam rangka menyambut tahun baru 1441 Hijriah atau 1 Muharam yang bertepatan tanggal 1 September 2019.

Gubernur Jambi mengajak masyarakat untuk ikut menghadiri serta meramaikan tabligh akbar dan festival bedil dalam rangka 1 Muharam 1441 Hijriah.

"Yang paling menarik dari perayaan menyambut 1 Muharram ini yakni festival bedil yang saat ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Festival meriam bambu atau bedil ini akan kembali mengingatkan masyarakat akan permainan tempo dulu," kata Gubernur Jambi Fachrori Umar melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi, Johansyah, di Jambi.

Gubernur Jambi, Fachrori juga mengatakan moment pergantian tahun atau menyambut tahun baru Hijriah menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi

 

3 dari 5 halaman

Tradisi Tabut di Bengkulu

Warga membawa obor saat pawai Tahun Baru Islam 1440 H di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (10/9). Pawai obor yang diiringi musik bernuansa Islam merupakan tradisi umat muslim di Indonesia menyambut Tahun Baru 1 Muharram. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Tahun Baru Islam bagi masyarakat Provinsi Bengkulu memiliki arti tersendiri. Perayaan tahunan bertajuk Tabut Muharam digelar selama 10 hari berturut-turut di Bengkulu sejak malam satu suro atau malam 1 hingga 10 Muharam.

Dua rangkaian kegiatan digelar bersamaan. Prosesi sakral yang digelar 17 keluarga pewaris tradisi Tabut yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu akan melakukan prosesi budaya dan adat, sementara pemerintah menggelar Festival tahunan Tabut Bengkulu.

Ketua Kerukunan Keluarga Tabut Bencoolen, Ahmad Syiafril Syahbuddin mengatakan, prosesi budaya sakral tahun ini dimulai sejak tanggal 31 Agustus dengan menggelar pengajian dan Zikir di Musala dekat komplek pemakaman Syeh Burhandudin atau Imam Senggolo di TPU Karabela Kota Bengkulu.

"Pengajian kita gelar untuk memohon izin dimudahkan dan dilancarkan sepanjang kegiatan kita tahun ini," ungkap Syiafril di Bengkulu, Sabtu 31 Agustus 2019.

Malamnya, sebanyak 17 keluarga pewaris tradisi Tabut akan melakukan prosesi Ambik Tanah. Ada dua rombongan besar yaitu keluarga Tabut Imam yang melakukan prosesi ambik tanah di kawasan Pantai Nala. Satu rombongan lagi yaitu keluarga Tabut Bangsal melakukan ambik tanah di bawah Benteng Marlborough.

Sebelum berangkat menuju lokasi Ambik Tanah, para pewaris tradisi ini akan berpamitan dengan Raja Agung atau Gubernur Bengkulu sebagai pemimpin daerah ini di Balai Raya Semarak Bengkulu.

 

4 dari 5 halaman

Kirab Pusaka di Keraton Surakarta

Ribuan umat Islam dari berbagai elemen melakukan aksi longmarch sejuta obor dari kawasan Sukasari menuju Ciawi, di Jalan Raya Tajur, Bogor, Senin (10/9). Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1440 H. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Puro Mangkunegaran Solo menggelar kirab pusaka malam 1 Sura, Sabtu (31/8/2019). Kirab pusaka tersebut untuk menyambut tahun baru Jawa 1 Suro Wawu 1953 atau 1 Muharram 1441 Hijriah.

Pengageng Parentah Karaton Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo mengatakan, kirab akan dimulai setelah pukul 23.00 WIB, mengelilingi jalan di sekitar keraton.

Mulai dari Jalan Kapten Mulyadi, Veteran, Yos Sudarso, Slamet Riyadi dan kembali ke keraton. Selain kebo bule atau kerbau keturunan Kyai Slamet juga ikut dikirab sejumlah pusaka lainnya.

"Ada 9 pusaka Dalem (kebo bule) yang akan kita kirab besok, selain beberapa pusaka yang lain," ujar Gusti Dipo, sapaan akrab KGPH Dipokusumo.

 

5 dari 5 halaman

Pembagian Ribuan Ekor Ayam di Garut

Umat muslim mengikuti pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1441 H pada acara Jakarta Muharram Festival di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Pawai yang diikuti 4000 peserta dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (merdeka.com/Imam Bukhori)

Kebanyakan umat Islam Tanah Air menyambut tahun baru Islam, 1 Muharam 1441 dengan pawai obor dan tablig akbar. Lain halnya dengan ribuan jemaah Majelis Tarbiyah, Wanaraja, Garut, Jawa Barat.

Setelah berkeliling pawai 1 Muharam mengitari kawasan perkotaan Garut, para jemaah dan warga sekitar, mendapat kado istimewa berupa pembagian ribuan ekor ayam kampung secara gratis.

"Kami juga menyediakan sekitar enam ribu paket sembako buat warga," ujar Pimpinan Majelis Tarbiyah Wanaraja KH Benghan Syarifudin, di sela-sela kegiatan tablig akbar, Jumat (30/8/2019) petang.

Menurut Benghan, pemberian ayam secara gratis, dimaksudkan memotivasi mereka dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mandiri.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya